Pendekatan Ekosistem Sebagai Kerangka Pengelolaan DAS Batanghari di Jambi-Sumatera
Ecosystem Approach as a Framework for Batanghari Watershed Management in Jambi-Sumatra
DOI:
https://doi.org/10.22437/jsilvtrop.v6i2.24847Keywords:
watershed, river and interdependencyAbstract
Abstract
There is recently an issue; Batanghari watershed degradation and sustaining Batanghari watershed quality in Jambi Province, Indonesia. Watershed degradation and sustaining watershed quality as well as putting ecological point of view upon watershed management, which in turn emerge in term : integrated watershed management, is also a global issue. We aware of the interdependency between land and soil along with all inherent aspects in them and watershed quality and all inherent aspects in it. It has been proved that unwise measures upon land and soil gives undesired impacts on watershed quality. The first damages shall mostly be upon water quality. For the existence of human being and livelihood of most communities depend strongly on soil and water, at least true to happen in developing and under developed countries, it is true then that both soil and water should be regarded as very important natural resources. By this thought managing and sustaining watersheds need an integrated measures for both components: river, landuse-soil through an ecological approach, conditio sine qua none all efforts will end in failure. The main goal of watershed management are to integrate the use of water, soil, forest and other natural resources within watershed into a NOT CONFLICTING dynamic-ecological based management. This goal can be achieved through an implementation of interdependency concept to regional space planning.
Â
Keywords: watershed, river and interdependency
Â
Abstrak
Baru-baru ini ada masalah; Degradasi DAS Batanghari dan  Menjaga Kualitas DAS Batanghari di Provinsi Jambi, Indonesia. Degradasi DAS dan mempertahankan kualitas DAS serta menempatkan sudut pandang ekologi pada pengelolaan DAS, yang pada gilirannya muncul dalam istilah: pengelolaan DAS terpadu, juga merupakan isu global. Kami menyadari adanya saling ketergantungan antara tanah dan tanah beserta segala aspek yang melekat di dalamnya dan kualitas DAS serta segala aspek yang melekat di dalamnya. Terbukti bahwa tindakan yang tidak bijaksana terhadap tanah dan tanah memberikan dampak yang tidak diinginkan pada kualitas DAS. Kerusakan pertama sebagian besar terjadi pada kualitas air. Karena keberadaan manusia dan mata pencaharian sebagian besar masyarakat sangat bergantung pada tanah dan air, setidaknya benar terjadi di negara berkembang dan terbelakang, maka benar bahwa tanah dan air harus dianggap sebagai sumber daya alam yang sangat penting. Dengan pemikiran tersebut pengelolaan dan pelestarian DAS memerlukan langkah-langkah yang terintegrasi dari kedua komponen: sungai, tata guna lahan-tanah melalui pendekatan ekologis, conditio sine qua none semua upaya akan berakhir dengan kegagalan. Tujuan utama pengelolaan DAS adalah mengintegrasikan pemanfaatan air, tanah, hutan dan sumber daya alam lainnya di dalam DAS ke dalam suatu pengelolaan berbasis ekologis dinamis yang TIDAK BERKONFLIK. Tujuan ini dapat dicapai melalui implementasi konsep interdependensi dalam perencanaan ruang wilayah.
Â
Kata kunci: DAS, sungai dan interdependensi
Downloads
References
Aswandi, Ardinis, dan Mahdi. 2016. Perlindungn dan pengelolaan DAS Batanghari berkelanjutan. Melalui Kerjasama Antar Daerah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera.
Aswandi, dkk. 2013. Gearkan Penyelamatan Danau Kerinci (GERMADAN). Kementerian Lingkungan Hidup, KLH Jakarta.
Aswandi. 2009. Promosi Model Penelitian DAS untuk Pemetaan Potensi Hidrologi dan Bencana Alam pada DAS Batanghari. Laporan Hasil Penelitian Hibah Kompetensi-DIKTI, Tahun-1. Lemlit Univ. Jambi
Aswandi. 2008. Drainages have caused the early damage of peatsoil in tropical zone (case studyat oil palm plantationin Jambi-Indonesia). Proceeding of international symposium and workshop on tropical peatland. Kuching-Malaysia
Aswandi. 2006. Modelng Air Hitam Laut untuk penyusunan panduan (guidelines) pengelolaan gambut dataran banjir di Jambi Province. Laporan hasil penelitian Hibah Bersaing tahun I, 2006. Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
Aswandi. 2005. Arahan Perencanaan Tataruang Untuk Pemanfaatan Sumberdaya Air. Makalah Dipresentasikan Pada Seminar Sehari Kerjasama Pemda Kabupaten Tebo Dengan Universitas Jambi, Di Muaro Tebo, Tanggal 20 Agustus 2005
Aswandi. 2004. Review manajemen DAS Batanghari. Makalah disajikan pada Lokakarya/Konsultasi Publik SWS Batanghari, tanggal 28-30 September 2004. Proyek NSIASP Departemen Kimpraswil Jakarta.
Christian, Aswandi, and Dipa. 2004. Hydrological Modelling. “Promoting the river basin and ecosystem approach for sustainable management of SE Asian lowland peatswamp forests†Case study Air Hitam Laut river basin, Jambi Province, Indonesia
Departemen Pekerjaan Umum, Dirjen Penataan Ruang. 2008. Singkronisasi program pemanfaatan ruang Sungai Batanghari Provinsi jambi dan Sumatera Barat. Laporan Hasil Pembahasan Akhir Pt. Virama Karya
Departemen Kimpraswil. 2003. Penyusunan Kriteria Penataan Wilayah Ekosistem DAS Batanghari. Laporan Akhir, Direktorat Jenderal Penataan Rang. Departemen Kimpraswil Jakarta.
Report. 1990. A national overview from the regional physical planning programme for transmigration. UK Overseas Development Administration and Directorate BINA Programme. Jakarta, Indonesia, Ministry of Transmigration.
Wösten, J.H.M., Hooijer, A., Siderius, C., Aswandi and Dipa Rais, 2005. Modelling tropical peatland water management at river basin scale: a case study for the Air Hitam Laut watershed in Indonesia. Submitted for publication.
Wosten, J.H.M,, and Aswandi. Interdependencies between hydrology and ecology in tropical peatlands. Proceedings of the Open Science Meeting 2005, Yogyakarta-Indonesia
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Silva Tropika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.