Etnobotani pada Suku Anak Dalam di Taman Nasional Bukit Dua Belas Wilayah Air Hitam
Ethnobotany of Suku Anak Dalam in Bukit Dua Belas National Park Air Hitam Region
DOI:
https://doi.org/10.22437/jurnalsilvatropika.v9i1.45063Keywords:
anak dalam tribe, ethnobotany, plants, religionAbstract
ABSTRACT
Knowledge about the interaction between indigenous communities and plants is documented in ethnobotanical studies. One manifestation of the interaction between traditional communities and plants is the use of plants for religious purposes. Suku Anak Dalam (SAD), located in Air Hitam, Sarolangun Regency, Jambi Province, is an indigenous community that utilizes plants in the performance of traditional rituals. The traditional knowledge held by the community embodies local wisdom, particularly in terms of environmental stewardship. This study aims to identify and analyze the use of plants for religious purposes by the Suku Anak Dalam (SAD) community living in the Bukit Dua Belas National Park area, Air Hitam District, Sarolangun Regency, Jambi Province. The research method employed was an ethnobotanical survey through in-depth interviews with key informants and direct field observation. The results showed that 48 plant species are used in 8 cultural expressions related to religious practices, these are: rumah adat, pohon sialang, setubung anak, balai mandi budak atau Turun de ayek, tanah pranoon, tanah banuaron, tanah bebalai, dan ruang berburu. The most frequently used plant part is the stem (36%), while the least used is the seed (6%). This knowledge reflects the local wisdom of the SAD community in preserving both spiritual values and the surrounding natural environment.
Keywords: anak dalam tribe, ethnobotany, plants, religion
ABSTRAK
Pengetahuan mengenai interaksi antara masyarakat adat dengan tumbuhan didokumentasikan dalam studi etnobotani. Salah satu bentuk interaksi masyarakat adat dengan tumbuhan adalah dalam penggunaan pada aspek religi. Suku Anak Dalam (SAD) yang terletak di Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi adalah salah satu kelompok masyarakat adat yang menggunakan tumbuhan dalam pelaksanaan ritual adat. Pengetahuan tradisional yang ada di masyarakat memiliki nilai-nilai kearifan masyarakat dalam hal menjaga lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pemanfaatan tumbuhan dalam aspek religi oleh masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) yang tinggal di wilayah Taman Nasional Bukit Dua Belas, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Metode yang digunakan adalah survei etnobotani melalui wawancara mendalam dengan informan kunci serta observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 48 spesies tumbuhan yang digunakan dalam delapan bentuk ekspresi budaya yang berkaitan dengan aspek religi, yaitu rumah adat, pohon sialang, setubung anak, balai mandi budak atau Turun de ayek, tanah pranoon, tanah banuaron, tanah bebalai, dan ruang berburu. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah batang (36%), sedangkan bagian yang paling sedikit digunakan adalah biji (6%). Pengetahuan ini mencerminkan kearifan lokal masyarakat SAD dalam menjaga nilai spiritual serta kelestarian alam sekitarnya.
Kata kunci: etnobotani, suku anak dalam, tumbuhan, religi
Downloads
References
Adfa M. 2005. Study Senyawa Flavonoid dan Uji Brine Shrimp Beberapa Tumbuhan Obat Tradisional Suku Serawai di Provinsi Bengkulu. Jurnal Gradien. 1(1): 43–45.
Backer CA, Van Den Brink RC. 1968. Flora of Java Vol. I–III. N.V.P. Noordhoff, Groningen.
Bhagawan WS, Suproborini A, Nurfatma A. 2023. Etnofarmasi pada Pengobat Tradisonal di Kabupaten Ngawi: Upaya Pelestarian Pengetahuan Jamu Cekok. J. Islamic Pharm. Volume 8 (1) : 7-13.
BKSDA Jambi. 2009. Laporan Tahunan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Tahun 2009. Jambi: Kementerian Kehutanan.
BTNBD (Balai Taman Nasional Bukit Dua Belas). 2013. Laporan Profil Kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas. Jambi: Kementerian Kehutanan.
Chaachouay N, Benkhnigue O, Fadli M, El Ibaoui H, Zidane L. 2019. Ethnobotanical and ethnopharmacological studies of medicinal and aromatic plants used in the treatment of metabolic diseases in the Moroccan Rif. Heliyon. 5(10).
Darsono BS, Hikmat A, Soekmadi R. 2022. Ethnobotany of kemang (Mangifera kemanga Blume.) ad identity flora of Bogor Regency. Media Konservasi. 27(2): 34-41.
Kandowangko NY, Mewengkang N, Mandey J. 2011. Studi etnobotani tumbuhan obat di Desa Kinilow Kecamatan Tomohon Utara. Pharmacon. 2(3): 137–142.
Mailinar dan Nurdin B. 2013. Kehidupan Keagamaan Suku Anak Dalam di Dusun Senam iIir Desa Jebak Kabupaten Batanghari Jambi. Kontekstualita. 28 (2): 141-157.
Mulyani S. 2005. Kawasan Hutan Bukit Dua Belas sebagai Cagar Budaya dan Biosfer. Buletin Kehutanan. 8(2): 17–22.
Pratama FS dan Hadi AA. 2022. Sejarah Perkembangan Kehidupan Suku Anak Dalam Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Jurnal Sejarah Peradaban Islam. 4 (1): 14-26.
Purwanti F, Saputri Y, Ramadhani R. 2017. Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat di Sekitar Hutan Lindung Bukit Daun Provinsi Bengkulu. Jurnal Biologi Tropis. 17(1): 14–21.
Sasmita R. 2009. Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan dan Pelestarian Hutan oleh Suku Anak Dalam. Jurnal Konservasi Sumberdaya Alam. 6(2): 25–31.
Seger R. 2017. Teknik Berburu Tradisional oleh Komunitas Suku Anak Dalam. Jurnal Etnografi Hutan. 3(1): 55–61.
Setyabudi MNP. 2021. Agama dan Kepercayaan Minoritas Suku Anak Dalam (SAD) Jambi. Jurnal Masyarakat Indonesia. 47(2): 147–166.
Sharma UK, Pegu S. 2011. Ethnobotany of Religious and Superstitious Plants of Assam. Indian Journal of Natural Products and Resources. 2(4): 448–453.
Siska. 2015. Tradisi Etnobotani Suku Anak Dalam dan Ancaman Kepunahan Pengetahuan Lokal. Jurnal Pengetahuan dan Budaya Lokal, 1(2): 30–35.
Sukmawati N, Yuniati E. 2013. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Suku Kaili Rai di Desa Toga Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Biocelebes. 7(2): 9–14.
Tapundu AS, Anam S, Ramadhanil R. 2015. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Pada Suku Seko Di Desa Tanah Harapan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Biocelebes. 9(2) : 66-86.
Tapundu E, Anam C. 2015. Peran Etnobotani dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Budaya Lokal. Jurnal Biologi dan Pembelajaran. 2(3): 77–84.
Yuniati E, Alwi M. 2010. Etnobotani keanekaragaman jenis tumbuhan obat tradisional dari hutan di desa Pakuli kecamatan Gumbasa kabupaten Donggala , Sulawesi Tengah. Biocelebes. 4(1) : 6.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Albayudi Albayudi, Idris Sardi, Firmansyah Putra, Hanifah Nur'aini, Beti Septiana Darsono, Yasri Syarifatul Aini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.