Kajian Beberapa Sifat Fisik Tanah Akibat Konversi Hutan Menjadi Lahan Pertanian Di Desa Mukai Pintu Kabupaten Kerinci

Study of Several Physical Properties of Soil Due to Forest Conversion to Agricultural Land in Mukai Pintu Village, Kerinci Regency

Authors

  • Diah Listyarini Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi
  • Endriani Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi
  • Abdullah Haris Syamsudin Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi
  • Jauhar Khabibi Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/jurnalsilvatropika.v9i1.45896

Keywords:

kerinci, konversi hutan, penggunaan lahan, sifat fisik tanah

Abstract

ABSTRACT

Land conversion due to human activities, such as clearing forest land for agricultural use, has led to a decline in land quality. This decline is characterized by a deterioration in the physical properties of the soil, reduced water absorption capacity, and increased surface runoff. Land use changes in highland areas generally involve slopes with gradients exceeding 15%. The village of Mukai Pintu is situated in the Siulak Mukai sub-district of Kerinci District. The area has undergone land use changes, where land on steeper slopes has a high potential for erosion and landslides. The objective of this study is to investigate changes in several physical properties of soil resulting from land conversion from forest to agricultural land on slopes with gradients of 25-40% and greater than 40% in Mukai Pintu Village. This study employed a survey method with a purposive sampling approach. The study focused on three land uses: forest, mixed gardens, and fields, as well as two slope classes: 25-40% and greater than 40%. The results of this study indicate that the conversion of forest land into agricultural land (mixed gardens and fields) causes changes in several physical properties of the soil, particularly on slopes with gradients of 25-40% and 40%, including a decrease in soil porosity, soil organic matter, percentage of formed aggregates, aggregate stability, soil permeability, and an increase in soil bulk density. Significant changes in soil physical properties occurred in fallow fields

 

Keywords: forest conversion, Kerinci, land use, soil physical properties

 

ABSTRAK

Konversi lahan akibat aktivitas manusia dalam membuka lahan hutan menjadi lahan pertanian menyebabkan penurunan kualitas lahan. Penurunan kualitas lahan ditandai dengan penurunan kualitas dari sifat fisika tanah, kemampuan menyerap air, dan meningkatnya aliran permukaan. Perubahan penggunaan lahan pada kawasan dataran tinggi umumnya memiliki kemiringan lereng diatas 15%. Desa Mukai Pintu merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Siulak Mukai, Kabupaten Kerinci. Daerah tersebut mengalami perubahan penggunaan, yang dimana lahan tersebut digunakan pada kemiringan lereng agak curam memiliki potensi erosi serta longsor yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perubahan beberapa sifat fisika tanah akibat konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian pada kelerangan 25-40% dan >40% di Desa Mukai Pintu. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dengan pendekatan purposive sampling. Penelitian ini difokuskan pada tiga penggunaan lahan yaitu hutan, kebun campuran dan tegalan serta pada dua kelas kemiringan lereng yaitu lereng 25-40% dan >40%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konversi hutan menjadi lahan pertanian (kebun campuran dan tegalan) menyebabkan perubahan beberapa sifat fisika tanah khususnya pada kemiringan lereng 25-40% dan 40% yaitu penurunan porositas tanah, bahan organik tanah, persentase agregat terbentuk, kemantapan agregat, permeabilitas tanah dan peningkatan bobot volume tanah. Perubahan sifat fisika tanah yang signifikan terjadi pada lahan tegalan.

 

Kata kunci: Kerinci, konversi hutan, penggunaan lahan, sifat fisik tanah

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aji HB, Teapon A. 2019. Pengaruh batuan induk dan kimia tanah terhadap potensi kesuburan tanah di Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 22(3): 343–353.

Arifin M. 2010. Kajian sifat fisik tanah dan berbagai penggunaan lahan dalam hubungannya dengan pendugaan erosi tanah. Mapeta, 12(2): 111–115.

Arsyad S. 2009. Konservasi tanah dan air. Pt Penerbit IPB Press.

Dewi E, Haryanto R, Sudirja R. 2020. Tipe Penggunaan Lahan dan Potensi Lereng Terhadap Kandungan C-Organik dan Beberapa Sifat Fisik Tanah Inceptisols Jatinangor, Jawa Barat. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pertanian, 4(1): 49–53.

Dwiastuti S, Maridi, Suwarno, Puspitasari D. 2016. Bahan Organik Tanah di Lahan Marjinal dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning, 13(1): 748–751.

Endriani E, Farni Y, Listyarini D, Fuadi NA. 2024. The Effectiveness of Biochar, Compost, and Natural Phosphate in Improving Soil Quality in Oil Palm Plantations. Akta Agrosia, 27(2): 71–80.

Foth HD. 1978. Fundamentals of soil science. In Soil Science. John Wiley & Sons, New York.

Hanafiah KA. 2005. Dasar - Dasar Ilmu Tanah. In Penerbit Rajawali Press.

Handayani H, Yusra AHA, Fitrianti W. 2022. Dampak Konversi Hutan Menjadi Lahan Pertanian Terhadap Pembangunan Desa Studi Kasus Di Hutan Lindung Pinang Luar-Kabupaten Kubu Raya. Perkebunan Dan Lahan Tropika, 12(2): 48–58.

Hardjowigeno S. 1986. Genesis dan klasifikasi tanah. In Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian IPB: Bogor.

Jama NA, Monde A, Rajamudin UA. 2016. Karakteristik Fisik Tanah Daerah Aliran Sungai (DAS) Wuno Bagian Hulu Kabupaten SIGI. J. Agrotekbis, 4(3): 258–266.

Junedi H. 2010. Perubahan sifat fisika ultisol akibat konversi hutan menjadi lahan pertanian. Jurnal Hidrolitan.1(2):10-14

Kadir S, Sakurai K, Tanaka S, Kang Y, Gofar N. 2003. Characteristics of Ultisols differing in wildfire history in South Sumatra, Indonesia: II. Dynamics of chemical properties. Soil Science and Plant Nutrition, 49(1): 1–7.

Listyarini D, Endriani E, Pasaribu F. 2023. The Effectiveness Combination of Palm Kernel Biochar and Tithonia Compost on Improving Hydrological Response and Corn Yield in Ultisol. J-PEN Borneo: Journal of Agricultural Science, 6(1): 23–33.

Listyarini D, Refliaty R, Vasya N. 2023. Aplikasi Bokashi Sekam Padi dan Kotoran Ayam Terhadap PerbaikanKepadatan Ultisol dan Hasil Kedelai. Fruitset Sains, 11(1): 74–84.

Putri EL, Adrinal, Gusmini, Barchia MF, Hermawan W. 2023. Studi tingkat erodibilitas tanah pada SubDAS Lunto DAS Kuantan Provinsi Sumatera Barat Elsa. Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis Ke-47 UNS, 7(1): 449–457.

Putri MD, Baskoro DPT, Tarigan SD, Wahjunie ED. 2017. Karakteristik beberapa sifat tanah pada berbagai posisi lereng dan penggunaan lahan di DAS Ciliwung Hulu. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 19(2): 81–85.

Siringgoringgo HH. 2007. Potensi Simpanan Karbon Pada Jenis Tanah Acrisol dan Ferralsols Di Hutan Tanaman Accacia Mangium Willd Dan Shorea Leprosula Miq. Kabupaten Bogor. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 4(5): 511–530.

Veldkamp E, Schmidt M, Powers JS, Corre MD. 2020. Deforestation and reforestation impacts on soils in the tropics. Nature Reviews Earth & Environment, 1(11): 590–605.

Yulnafatmawita A, Asmar, Rahman A. 2007. Kajian Sifat FIsik Tanah DAS Sumpur Bagian Hulu Kabupaten Tanah Datar . J. Solum. 4(1):18-28

Yulnafatmawita A, Daulay AF. 2008. Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Bahan Organik terhadap Stabilitas Agregat Tanah Ultisol Limau Manis. Jurnal Solum, 5(1): 1–13.

Downloads

Published

2025-06-30

How to Cite

1.
Listyarini D, Endriani, Abdullah Haris Syamsudin, Jauhar Khabibi. Kajian Beberapa Sifat Fisik Tanah Akibat Konversi Hutan Menjadi Lahan Pertanian Di Desa Mukai Pintu Kabupaten Kerinci: Study of Several Physical Properties of Soil Due to Forest Conversion to Agricultural Land in Mukai Pintu Village, Kerinci Regency. Jurnal Silva Tropika [Internet]. 2025 Jun. 30 [cited 2025 Jul. 4];9(1):85-96. Available from: https://mail.online-journal.unja.ac.id/STP/article/view/45896