HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS KOTA JAMBI
DOI:
https://doi.org/10.22437/esehad.v4i2.29448Keywords:
Kata Kunci: Status gizi, indeks massa tubuh, tuberkulosis.Abstract
Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu dari sepuluh penyebab utama kematian dan penyebab utama penyakit menular. Banyak kasus baru TB dikaitkan dengan kurang gizi.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan menggunakan rancangan case control. Penelitian ini dilakukan di beberapa Puskesmas di Kota Jambi pada Juli hingga November 2021. Hubungan antara TB dan status gizi di analisis menggunakan uji chi-square.
Hasil: Jumlah sampel pada penelitian ini masing-masing 100 pasien TB dan non-TB. Pada pasien TB mayoritas berjenis kelamin laki-laki, usia dewasa awal, dengan klasifikasi tuberkulosis paru, pekerjaan sebagai pegawai / swasta, pendidikan SMA, lama minum obat > 2 bulan, tipe pasien kasus baru, nafsu makan baik, tidak terdapat riwayat merokok, dan mayoritas responden dengan status gizi normal. Sedangkan pada pasien non-TB mayoritas berjenis kelamin perempuan, usia lansia awal, pekerjaan sebagai IRT, pendidikan SMA, nafsu makan baik, riwayat merokok tidak ada, dan mayortias responden dengan status gizi gemuk. Hasil analisis statistik didapatkan p value sebesar 0,000. Risiko terjadinya gizi kurus 14,4 kali dan gizi gemuk 0,192 kali.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan tuberkulosis di Puskesmas Kota Jambi.
Kata Kunci: Status gizi, indeks massa tubuh, tuberkulosis.
Downloads
References
World Health Organization (WHO). Tuberculosis [Internet]. World Health Organization (WHO). 2020 [cited 2021 Jun 11]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tuberculosis
World Health Organization (WHO). Incidence of tuberculosis (per 100 000 population per year) [Internet]. World Health Organization (WHO). 2021 [cited 2021 Jun 11]. Available from: https://www.who.int/data/gho/data/indicators/indicator-details/GHO/incidence-of-tuberculosis-(per-100-000-population-per-year)
Pemerintah Daerah Provinsi Jambi. Profil Kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2019. GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat); 2020. 49-51p.
World Health Organization (WHO). Global Tuberculosis Report. 2020.
Nyoman SID, Bakri B, Fajar I. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC; 2016. 70-72p.
Nuraini, Ngadiarti I, Moviana Y. Bahan Ajar Gizi Dietika Penyakit Infeksi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.
Das S, Sen S, Debnath A, Basuthakur S, Saha PK, Biswas C. A study of nutritional assessment of newly diagnosed tuberculosis patients in a tertiary care hospital of Tripura, India. Int J Res Med Sci. 2018;6:1382–7.
Yusuf RN, Nurleli N. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian TB Paru. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory. 2018;1(1):35–44.
Puspita E, Christianto E, Indra Y. Gambaran Status Gizi Pada Pasien Tuberkulosis Paru (Tb Paru) Yang Menjalani Rawat Jalan Di Rsud Arifin Achmad Pekanbaru. Journal of Chemical Information and Modeling. 2016;53(9):1689–99.
Feleke BE, Feleke TE, Biadglegne F. Nutritional status of tuberculosis patients, a comparative cross-sectional study. BMC pulmonary medicine. 2019;19(1):1–9.
Wokas JAJ, Wongkar MCP, Surachmanto E. Hubungan antara status gizi, sputum BTA dengan gambaran rontgen paru pada pasien tuberkulosis. e-CliniC. 2015;3(1).
Fatriyani E, Nunung H. Hubungan antara Status Gizi dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Puskesmas : Literature Review. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Puskesmas : Literature Review. 2020;2(1):158–65.
Dotulong JFJ, Sapulete MR, Kandou GD. Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin Dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Penyakit Tb Paru Di Desa Wori Kecamatan Wori. Jurnal Kedokteran Komunitas Dan Tropik. 2015;3(2):57–65.
Rokhmah D. Gender dan Penyakit Tuberkulosis: Implikasinya Terhadap Akses Layanan Kesehatan Masyarakat Miskin yang Rendah. Kesmas: National Public Health Journal. 2013;7(10):447.
Rahmayanti SN, Ariguntar T. Karakteristik Responden dalam Penggunaan Jaminan Kesehatan Pada Era BPJS di Puskesmas Cisoka Kabupaten Tangerang Januari-Agustus 2015. Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit 1018196/jmmr2016. 2017;6(1):61–5.
Darmayanti S, Soedarsono. Profil kadar adenosin deaminase (ADA) pada pasien tuberkulosis Paru aktif. J Respir Indo. 2021;41(1):1–4.
Muchtar NH, Herman D, Yulistini Y. Gambaran Faktor Risiko Timbulnya Tuberkulosis Paru pada Pasien yang Berkunjung ke Unit DOTS RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018;7(1):80.
Loihala M. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian TB Paru Pada Pasien Rawat Jalan Di Poli RSUD Schollo Keyen Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Prima. 2016;10, No.2,(ISSN Online : 2460 – 8661 FAKTOR-FAKTOR):1665–71.
Yolanda YE. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Oleh Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Tahun 2018. 2018;117.
Jaya H, Mediarti D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tuberkulosis Paru Relaps pada Pasien di Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015-2016. Jurnal Kesehatan Palembang [Internet]. 2017;12(1):1–12. Available from: https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/19
Niviasari DN, Saraswati LD, Martini. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Kesembuhan Penderita Tuberkulosis Paru. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015. 2015;3(April):103–11.
Ates Guler S, Bozkus F, Inci MF, Kokoglu OF, Ucmak H, Ozden S, et al. Evaluation of Pulmonary and Extrapulmonary Tuberculosis in Immunocompetent Adults: A Retrospective Case Series Analysis. Medical Principles and Practice. 2015;24(1):75–9.
Sunnetcioglu A, Sunnetcioglu M, Binici I, Baran AI, Karahocagil MK, Saydan MR. Comparative analysis of pulmonary and extrapulmonary tuberculosis of 411 cases. Annals of Clinical Microbiology and Antimicrobials. 2015;14(1):1–5.
Lin JN, Lai CH, Chen YH, Lee SSJ, Tsai SS, Huang CK, et al. Risk factors for extra-pulmonary tuberculosis compared to pulmonary tuberculosis. International Journal of Tuberculosis and Lung Disease. 2009;13(5):620–5.
Laily DW, Rombot D v, Lampus BS. Karakteristik Pasien Tubekrulosis Paru di Puskesmas Tuminting Manado. Ilmu penyakit paru. 2010;3:396–412.
Andayani S, Astuti Y. Prediksi Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Berdasarkan Usia Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020. Indonesian Journal for Health Sciences. 2017;1(2):29.
Eko F. Keterkaitan Riwayat Merokok Terhadap Pasien Tuberkulosis Paru (TB Paru). 2019;
Romlah L. Hubungan Merokok dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Parudi Wilayah Kerja Puskesmas Setu Kota Tangerang Selatan. (Skripsi) [Internet]. 2015;37. Available from: http://weekly.cnbnews.com/news/article.html?no=124000
Yuniar I, Sarwono, Lestari SD. Hubungan Status Gizi dan Pendapatan Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal Perawat Indonesia. 2017;1(1):18–25.
Muse AI, Osman MO, Ibrahim AM, Wedajo GT, Daud FI, Kalkidan Hassen Abate. Undernutrition and Associated Factors Among Adult Tuberculosis Patients in Jigjiga Public Health Facilities, Somali Region, East, Ethiopia. Journal of Tropical Diseases. 2018;06(01):123–33.
Kant S, Gupta H, Ahluwalia S. Significance of Nutrition in Pulmonary Tuberculosis. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. 2015;55(7):955–63.