GAMBARAN PERBAIKAN TEKANAN INTRAOKULAR PADA PASIEN GLAUKOMA YANG TELAH DITERAPI DI RSUD H. ABDUL MANAP JAMBI TAHUN 2019-2021

Authors

  • Siti Saffanah Nurulkhairani Universitas Jambi
  • Vonna Riasari Universitas Jambi
  • Raihanah Suzan Universitas Jambi
  • Gita Mayani Universitas Jambi
  • Maria Estela Karolina Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.22437/joms.v3i1.27172

Abstract

ABSTRACT

Background: IOP is a significant risk factor for glaucoma. This study aims to describe IOP improvement in glaucoma patients treated at RSUD H. Abdul Manap. Methods: The study was conducted in a descriptive observational manner. Fifty-four data were taken from the medical records of glaucoma patients who regularly visited RSUD H. Abdul Manap Eye Clinic for six months. Results: The patients were dominated by age ≥45 years (74.1%) and women (51.85%). The most common type of glaucoma was secondary glaucoma (33,33%). IOP at the first visit was dominated by IOP ≥30 mmHg (30.58%). The type of treatment most often chosen was drug therapy. Surgical/laser was performed on six patients. The lowest mean IOP (16 mmHg) was obtained three months after laser/surgery. The most significant decrease in average IOP (48.2%) was obtained three months after laser/surgery. Conclusion: Normal IOP was achieved after visiting and receiving therapy at RSUD H. Abdul Manap. 

Keywords: Glaucoma, Intraocular Pressure, Glaucoma therapy

 

ABSTRAK 

Latar Belakang: TIO merupakan faktor risiko penting pada glaukoma. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran perbaikan TIO pada pasien glaukoma yang telah diterapi di RSUD H. Abdul Manap. Metode: Penelitian dilakukan secara observasional deskriptif. Jumlah total sampel adalah 54 rekam medik pasien glaukoma yang melakukan kunjungan rutin ke Poli Mata RSUD H. Abdul Manap selama 6 bulan. Hasil: Karakteristik pasien glaukoma yang melakukan kunjungan pertama pada 2019-2021 didominasi oleh usia ≥45 tahun (74,1%) dan perempuan (51,85%). Jenis glaukoma terbanyak adalah glaukoma sekunder (33,33%). Besar TIO saat pertama kunjungan didominasi TIO ≥30 mmHg (30,58%). Jenis tatalaksana yang paling sering dipilih adalah terapi obat. Bedah/laser dilakukan pada 6 pasien. Rerata TIO terkecil (16 mmHg) didapatkan 3 bulan pasca bedah/laser. Penurunan rerata TIO terbesar (48,2%) didapatkan 3 bulan pasca bedah/laser. Kesimpulan: TIO normal dapat dicapai setelah datang berkunjung ke RSUD H. Abdul Manap.

Kata Kunci: Glaukoma, Tekanan Intraokular, Terapi glaukoma

 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Siti Saffanah Nurulkhairani, Universitas Jambi

 

 

Vonna Riasari, Universitas Jambi

 

 

Raihanah Suzan, Universitas Jambi

 

 

Gita Mayani, Universitas Jambi

 

 

Maria Estela Karolina, Universitas Jambi

 

 

JOMS

Downloads

Published

2023-07-13