https://mail.online-journal.unja.ac.id/jpima/issue/feedJurnal Pinang Masak2024-08-11T14:08:32+07:00Riska Amalya Nasutionriskanasution@unja.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Pinang Masak</strong> is an open access and a peer-reviewed scientific journal published by theNursing Science Study Program - Medical Faculty and Health Science Jambi University (UNJA), which is focusing on several issues in the nursing field. The first volume was published in 2022, and it is published twice a year, issued in June and December.</p> <p>ISSN: 3021-8055 (media online)</p>https://mail.online-journal.unja.ac.id/jpima/article/view/30416HUBUNGAN TINGKAT KESADARAN DIRI DENGAN PENGONTROLAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI2023-12-15T09:57:06+07:00Dina Dara Kunanti Dina Dara Kunantidina.dara3703@student.unri.ac.idwasisto utomowasisto_utomo@yahoo.comaminatul fitriaminatulfitri2013@lecturer.unri.ac.id<p><strong>Pendahuluan: </strong>pengontrolan tekanan darah adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk mempertahankan tekanan darah dalam keadaan stabil yang salah satunya dipengaruhi oleh kesadaran diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengakaji hubungan tingkat kesadaran diri dengan pengontrolan tekanan darah pada penderita hipertensi <strong>Metode:</strong> metode dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan jumlah sampel 85 responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner <em>Mindfulness Attention Awareness Scale</em> (MAAS) yang telah digunakan melalui uji validitas dengan nilai r hitung berkisar 0,43-0,78 dan nilai <em>Cronbach’s alpha</em> 0,897 dan tensimeter digital. <strong>Hasil:</strong> mayoritas responden berada pada rentang usia dewasa madya (40-60 tahun) (70,6%), mayoritas menderita hipertensi ≤5 tahun (52,9%), mayoritas berjenis kelamin perempuan (65,9%), mayoritas berpendidikan SMA (47,1%) dan mayoritas bekera sebagai Ibu Rumah Tangga (45,9%). Gambaran tingkat kesadaran diri tinggi dengan jumlah 18,8%. Gambaran pengontrolan tekanan darah terkontrol sebanyak 40%. Hasil uji statistik <em>chi-square</em> menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat kesadaran diri dengan pengontrolan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan <em>p-value</em>= 0,078 (p>0,05). <strong>Kesimpulan:</strong> tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kesadaran diri dengan pengontrolan tekanan darah pada penderita hipertensi.</p>2024-06-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pinang Masakhttps://mail.online-journal.unja.ac.id/jpima/article/view/36317Penerapan Kompres Aloe Vera Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Pasien Post Op Insisi Drainase Abses Submandibula dengan Masalah Keperawatan Hipertermia di Bangsal Anak RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi2024-07-23T17:40:10+07:00Vitriaanglfitria1@gmail.comAndika Sulistiawanandikasulistiawan@unja.ac.id<p>Salah satu gejala dari abses submandibula adalah hipertermi akibat dari meningkatnya sel darah putih. Salah satu pengobatan non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengatasi demam pada anak adalah kompres hangat, ada juga metode kompres lain yang dapat dilakukan yaitu dengan tanaman tradisional Aloevera atau yang biasa dikenal dengan lidah buaya (aloe vera). Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk memberikan gambaran tentang pemberian kompres aloe vera untuk menurunkan suhu tubuh anak dengan diagnosa keperawatan hipertermia. Studi kasus dilakukan selama 3 hari dengan memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan masalah keperawatan hipertermia menggunakan Teknik observasi, wawancara, studi literatur, dan pemberian kompres aloe vera berdasarkan <em>Evidence Based Nursing. </em>Dari Implementasi didapatkan hasil bahwa setelah diberikan kompres aloe vera suhu tubuh pasien mengalami penurunan yaitu pada hari pertama suhu sebelum implementasi 39,4<sup>0</sup>C dan setelah pemberian Implementasi suhu turun menjadi 39<sup>0</sup>C. pada hari kedua sebelum diberi implementasi suhu tubuh 37,8<sup>0</sup>C dan setelah pemberian implementasi suhu tubuh turun menjadi 37,3<sup>0</sup>C. Kesimpulan dari studi kasus ini didapatkan evaluasi keperawatan, yaitu terjadi penurunan suhu tubuh pasien setelah diberikan implementasi kompre aloe vera.</p>2024-06-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pinang Masakhttps://mail.online-journal.unja.ac.id/jpima/article/view/36329RMSG Penerapan Respiratory Muscle Stretch Gymnastic (Rmsg) Untuk Memperpanjang Masa Inspirasi Dan Ekspirasi Pada Pasien Dyspnea2024-07-23T22:49:43+07:00Muhammad Nasril Lukmanlukmanmuhammadnasril@gmail.comAndi Subandiathayasubandi@gmail.com<p style="font-weight: 400;">Latar belakang : Dispnea adalah sensasi subjektif dari sesak napas. Masalah keperawatan gawat darurat yang timbul pada dyspnea adalah pola nafas tidak efektif. Pola napas tidak efektif adalah adalah inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat. Pasien dengan pola napas tidak efektif diberikan intervensi manajemen jalan nafas, selain pemberian terapi oksigen untuk memaksimalkan oksigen yang masuk ke tubuh, dengan pemberian teknik gerakan pernapasan <em>Respiratory Muscle Stretch Gymnastic</em> (RMSG) untuk membantu melonggarkan otot pernapasan untuk menormalkan kembali pola nafas pasien.</p> <p style="font-weight: 400;">Hasil : pada tahap pengkajian didapatkan data kasus keloaan penyebab dyspnea yaitu PPOK dengan keluhan sesak nafas sejak tiga hari namun memburuk pada hari dibawa ke IGD dengan keadaan pasien pola nafas ireguler, nadi cepat dan memiliki riwayat hipertensi. Berdasarkan pengkajian tersebut didapatkan diagnosis keperawatan pola napas tidak efektif dengan rencana keperawatan selama 1x3 jam. Rencana keperawatan yang akan diberikan yaitu manajemen jalan nafas dengab tindakan terapeutik <em>Respiratory Muscle Stretch Gymnastic</em> (RMSG).</p> <p style="font-weight: 400;">Kesimpulan : Hasil analisis didapatkan bahwa <em>Respiratory Muscle Stretch Gymnastic</em> (RMSG) kurang tepat dilaksanakan di ruang IGD dimana tindakan ini kurang dapat mengatasi pola nafas tidak efektif pada pasien dyspnea di IGD.</p> <p style="font-weight: 400;">Kata Kunci : Dyspnea, Pola Nafas Tidak Efektif, <em>Respiratory Muscle Stretch Gymnastic</em> (RMSG)</p>2024-06-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pinang Masakhttps://mail.online-journal.unja.ac.id/jpima/article/view/36350OPTIMALISASI FUNGSI MANAJEMEN PADA SUPERVISI DI RUANG JANTUNG RSUD H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI2024-07-24T21:46:09+07:00Marta Prima Yuda Martamartaprimayudaa@gmail.comIndah Mawartiindahmawarti@unja.ac.id<p>Supervisi merupakan fungsi manajemen pengarahan yang perlu dilakukan oleh perawat manajer <br>secara terstruktur dan sistematis. Supervisi adalah aktivitas dari fungsi pengarahan. Supervisi di <br>ruang Jantung RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi memerlukan perencanaan pembuatan jadwal <br>yang tersusun secara terstruktur, agar dapat dimplementasikan dengan baik dan dapat meningkatkan <br>pelayanan kesehatan secara tepat serta professional. Pada masalah ini akan berdampak terhadap <br>tingkat pelayanan dan perbedaan persepsi bawahan dengan atasan apabila terjadi permasalahan.<br>Penelitian menggunakan metode observasi dan wawancara. Intervensi dilakukan selama 2 hari <br>sebagai alternatif untuk pemecahan masalah ini ialah melakukan pembuatan jadwal supervisi yang <br>tetap di ruangan. Selama 5 hari pengamatan, supervisi sudah dilaksanakan ruangan susai dengan <br>jadwal yang sudah dibuat sebelumnya. Diharapkan ini dapat memberikan acuan dan berguna sebagai <br>pedoman terkait jadwal supervisi di ruangan agar terlaksana supervisi dengan rutin dan menjadi <br>lebih optimal.</p> <p> </p> <p>Supervision is a management function of direction that needs to be carried out by nurse managers <br>in a structured and systematic manner. Supervision is an activity of the direction function. <br>Supervision in the Heart Room of H. Abdul Manap Hospital, Jambi City requires planning for <br>making a structured schedule, so that it can be implemented properly and can improve health <br>services appropriately and professionally. In this problem, it will have an impact on the level of <br>service and differences in perception between subordinates and superiors if problems occur. The <br>study used observation and interview methods. The intervention was carried out for 2 days as an <br>alternative to solving this problem, namely making a permanent supervision schedule in the room. <br>During the 5 days of observation, supervision has been carried out in the room according to the <br>previously made schedule. It is hoped that this can provide a reference and be useful as a guideline <br>regarding the supervision schedule in the room so that supervision can be carried out routinely and <br>become more optimal.</p>2024-06-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pinang Masakhttps://mail.online-journal.unja.ac.id/jpima/article/view/36455Penerapan terapi pursed lips breathing terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pasien tuberkulosis paru di ruang rawat inap paru RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi 2024-08-02T09:30:40+07:00Laladelvasantilala@gmail.comAndika Sulistiawanandikasulistiawan@unja.ac.id<p>Abstrak</p> <p>Latar belakang : Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ tubuh, terutama paru-paru pada jaringan parenkim paru. Gejala yang dapat muncul pada pasien TB paru salah satunya adalah sesak dimana sesak yang dirasakan akan menyebabkan menurunnya saturasi oksigen di bawah batas normal. Intervensi yang dapat diberikan pada pasien yang mengalami sesak nafas dapat dilakukan pemberian obat-obat bronkodilator, oksigen tambahan, pengaturan posisi dan latihan pernafasan non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis yang dapat dilakukan untuk meningkatkan saturasi pasien adalah latihan pursed lips breathing. Metode : Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain laporan kasus (case report). Subyek penelitian yang digunakan adalah pasien dengan tuberkulosis paru. Analisa : Analisa data menggunakan analisis deskriptif dengan melihat saturasi oksigen sebelum dan setelah diberikannya terapi pursed lips breathing selama 5 hari penerapan. Hasil : Penerapan menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan pursed lips breathing selama 5 hari, terjadi peningkatan saturasi oksigen pada pasien tuberkulosis paru yaitu dari 90% menjadi 97%. Kesimpulan : Penerapan pursed lips breathing dapat meningkatkan saturasi oksigen pada pasien tuberkulosis paru, sehingga terapi ini dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi untuk meningkatkan saturasi oksigen. </p> <p>Kata kunci : Tuberkulosis, Saturasi Oksigen, Pursed Lips Breathing</p> <p>Abstract</p> <p>Background : Tuberculosis is an infectious disease caused by infection with the bacteria Mycobacterium tuberculosis which can attack various organs of the body, especially the lungs in the lung parenchymal tissue. One of the symptoms that can appear in pulmonary TB patients is shortness of breath, where the shortness felt will cause oxygen saturation to decrease below normal limits. Interventions that can be given to patients who experience shortness of breath can be done by administering bronchodilator drugs, additional oxygen, positioning and non-pharmacological breathing exercises. One non-pharmacological therapy that can be used to increase patient saturation is the pursed lips breathing exercise. Method : The design of this scientific paper uses a case report design. The research subjects used were patients with pulmonary tuberculosis. Analysis : Data was carried out used descriptive analysis by looking at oxygen saturation before and after giving pursed lips breathing therapy for 5 days of application. Results : Application showed that after applying pursed lips breathing for 5 days, there is an increase in oxygen saturation in pulmonary tuberculosis patients, namely from 90% to 97%. Conclusion : The application of pursed lips breathing can increase oxygen saturation in pulmonary tuberculosis patients, so this therapy can be used as an intervention to increase oxygen saturation. </p> <p>Keywords : Pulmonary Tuberculosis, Oxygen Saturation, Pursed Lips Breathing.</p>2024-06-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pinang Masakhttps://mail.online-journal.unja.ac.id/jpima/article/view/36635HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN HARGA DIRI PADA REMAJA AWAL2024-08-11T14:08:32+07:00Miftahul Ilmimfthlimi10@gmail.com<p>Penggunaan media sosial umum di kalangan remaja, penggunaan media sosial dapat mempengaruhi konsep diri pada remaja salah satunya harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan penggunaan media sosial dengan harga diri pada remaja awal<em>. </em>Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan <em>corss sectional</em>. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 13 Pekanbaru dengan jumlah sampel 270 responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dengan teknik <em>Purposive Sampling</em>. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>Social Networking Time Use Scale</em> (SONTUS) dan <em>Rosenberg Self Esteem Scale </em>(RSES). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berusia 13 tahun sebanyak 130 orang (48,1%), dan mayoritas berjenis kelamin Perempuan sebanyak 152 orang (56,3%). Hasil uji statistik <em>pearson chi-square </em>diperoleh nilai <em>p-value</em>=0,334 (<em>p</em>>0.05) sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media sosial dengan harga diri pada remaja awal. Remaja yang menggunakan media sosial dengan kategori sedang memiliki harga diri yang tinggi. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian kualitatif terkait hubungan penggunaan media sosial dengan harga diri pada remaja awal terkait penelitian ini.</p>2024-06-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal Pinang Masak