Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Kualitas Hidup Masyarakat di Indonesia Tahun 2023 Menggunakan Metode MANOVA
DOI:
https://doi.org/10.22437/multiproximity.v3i2.38890Keywords:
Kepadatan Penduduk, Kualitas Hidup, MANOVA, IndonesiaAbstract
Ketimpangan kepadatan penduduk di Indonesia menjadi salah satu masalah kependudukan yang perlu diperhatikan. Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia serta bentuk negara yang berupa kepulauan memiliki permasalahan ketimpangan kepadatan penduduk yang cukup kompleks. Hal ini dapat berdampak pada pembangunan wilayah yang tidak merata, sehingga secara tidak langsung dapat berimbas pada tingkat kualitas hidup masyarakat. Permasalahan ketimpangan kepadatan penduduk ini perlu diselesaikan, sehingga penelitian ini diperlukan untuk mengkaji lebih dalam dampak kepadatan penduduk berdasarkan provinsi terhadap kualitas hidup masyarakat di Indonesia. Penelitian ini mengukur seberapa besar pengaruh perbedaan kepadatan penduduk terhadap kualitas hidup masyarakat dari 34 provinsi di Indonesia pada tahun 2023. Hasilnya didapatkan bahwa mayoritas provinsi memiliki tingkat kepadatan penduduk kategori kurang padat. Akses sanitasi layak, umur harapan hidup, dan persentase penduduk dengan keluhan kesehatan di Indonesia menunjukkan keragaman yang berbeda, dengan Yogyakarta memiliki indikator terbaik untuk sanitasi dan UHH, sementara Papua dan Sulawesi Barat memiliki nilai terendah. Data memenuhi asumsi MANOVA. Hasil pengujian MANOVA menunjukkan bahwa perbedaan tingkat kepadatan penduduk berpengaruh terhadap umur harapan hidup saat lahir, dan persentase penduduk yang memiliki keluhan kesehatan. Berdasarkan evaluasi hasil pengelompokkan menunjukkan bahwa tingkat kepadatan penduduk yang sangat padat cenderung memberikan pengaruh paling tinggi terhadap umur harapan hidup saat lahir dan tingkat kepadatan penduduk yang cukup padat cenderung memberikan pengaruh paling tinggi terhadap persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan.