Unending Wilderness: The History of Conservation in Dutch-Borneo, 1930s-1940sS
Keywords:
Conservation, Dutch Borneo, Environmentalism, ColonialismAbstract
Dalam Sejarah konservasi di Indonesia, Kalimantan termasuk pulau paling akhir yang memiliki situs perlindungan alam. Hal ini disebabkan para pecinta alam maupun pemerintah kolonial Belanda menganggap bahwa Kalimantan adalah pulau yang masih memiliki tutupan hutan yang masih luas dan relatif tidak banyak mengalami perubahan lingkungan dibandingkan dengan wilayah lain di Luar Jawa. Akan tetapi, seiring dengan menguatnya gagasan tentang kepunahan dan eksotisme alam Kalimantan, kelompok pecinta alam mendorong pemerintah kolonial untuk membentuk situs-situs perlindungan alam di Kalimantan sejak tahun 1920an. Dengan menggunakan pendekatan politik ekologi, penelitian ini bermaksud untuk membedah wacana konservasi dibalik penetapan kawasan konservasi paling awal di Kalimantan Belanda. Penelitian ini memanfaatkan berita koran, bulletin organisasi pecinta alam kolonial, dan arsip kolonial sebagai sumber utamanya. Pemetaan dan pengidentifikasian situs-situs perlindungan alam paling awal di Kalimantan tidak hanya berguna untuk memahami wacana konservasi dalam Sejarah kolonial, tetapi juga penting untuk memahami dinamika territorial kawasan konservasi di Kalimantan dari waktu ke waktu.
Downloads
References
Arnscheidt, Julia, ‘Debating’ Nature Conservation: Policy, Law and Practice in Indonesia : A Discourse Analysis of History and Present (Leiden: Leiden University Press, 2009).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Bahagio Raharjo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.