Strategi Guru Mengatasi Diskalkulia pada Anak Tunarungu di Sekolah Luar Biasa
DOI:
https://doi.org/10.22437/jptd.v10i1.34257Abstract
Permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya hambatan diskalkulia pada anak tunarungu dalam pembelajaran matematika, khususnya kesulitan dalam membedakan simbol penjumlahan dan pengurangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk hambatan tersebut serta strategi yang digunakan guru dalam mengatasinya di Sekolah Luar Biasa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian adalah guru dan peserta didik tunarungu di salah satu Sekolah Luar Biasa. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam, kemudian dianalisis secara deskriptif melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik mengalami kesulitan kognitif dalam membedakan simbol operasi matematika, yang berdampak pada pemahaman konsep dasar. Guru mengatasi hambatan ini dengan menerapkan evaluasi awal untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar, serta menggunakan strategi pembelajaran multi-sensori yang mengintegrasikan indra visual, auditif, dan kinestetik. Temuan ini menunjukkan bahwa strategi yang tepat dan adaptif dapat meningkatkan pemahaman matematika pada anak tunarungu, sekaligus memberikan kontribusi praktis bagi pengembangan model pembelajaran inklusif yang lebih efektif.