Mengukur viabilitas serbuk sari dan sukrosa terhadap perkecambahan Swainsona formosa (G.Don) J.Thompson
DOI:
https://doi.org/10.22437/biospecies.v12i1.6596Kata Kunci:
desert pea, tanaman hias, pemuliaan tanaman, legum, FabaceaeAbstrak
Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan waktu yang paling tepat (setelah penaburan) untuk mengukur viabilitas serbuk sari, dan untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat konsentrasi sukrosa terhadap perkecambahan serbuk sari Swainsona formosa. Laju pembentukan buluh serbuk sari ditentukan pada interval 10, 15, 20, 25, 30, 60 dan 120 menit terhadap serbuk sari segar yang diperoleh dari tanaman di rumah kaca dan dikulturkan pada medium Brewbaker dan Kwack (BK). Hasil percobaan menunjukkan bahwa dalam waktu 60 menit jumlah serbuk sari yang berkecambah mencapai 63,70%, yang kemudian berada pada laju yang tetap (63,71) setelah 120 menit. Di bawah pengaruh berbagai tingkat konsentrasi sukrosa, yakni 0,5, 10, 15 dan 20% (b/v), laju perkecambahan serbuk sari diukur setelah 60 menit penaburan. Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi sukrosa antara 10 hingga 15% (b/v) menghasilkan laju perkecambahan yang lebih baik (64,14%) dibandingkan konsentrasi yang lebih rendah (19,64 dan 43,58% pada konsentrasi sukrosa nol dan 5%). Sementara itu, konsentrasi sukrosa di atas 15% cenderung untuk menghambat perkecambahan serbuk sari (48,92% pada konsentrasi sukrosa 20%).
Unduhan
##submission.downloads##
Diterbitkan
Versi
- 2019-04-06 (1)
- 2019-04-06 (1)