ANALISIS TEMPERATUR EKSTREM DAN PENYEBABNYA DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.22437/jop.v10i1.36634Keywords:
Temperatur ekstrem, IOD, ENSOAbstract
Perubahan temperatur global ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan rata-rata global yang terjadi pada tahun 2006-2015 sebesar 0,87oC. Akibatnya terjadi peningkatan frekuensi curah hujan ekstrem dan temperature ekstrem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis temperature ekstrem yang terjadi di Indonesia beserta penyebabnya. Data yang digunakan berasal dari NOAA Climate Prediction Center (CPC) dan data suhu permukaan laut ERA5 (ECMWF) 0,25odengan periode waktu 1979-2023. Indeks temperatur ekstrem yang digunakan yaitu TXx, TXn, TNx, TNn, dan DTR. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi. Berdasarkan hasil analisis data diketahui empat dari lima (TXx, TXn, TNn, dan DTR) indeks temperature ekstrem mengalami peningkatan tren selama 45 tahun. Sedangkan TNx mengalami penurunan tren. Selama 45 tahun kejadian dominan terjadi pada tahun 1998-2002 pada indeks TXn, TNx, TNn. Hal ini dipengaruhi oleh fenomena ENSO yang ditunjukkan melalui korelasi TXn, TNx, TNn masing-masing sebesar 0,28, 0,02, dan 0,14. Sehingga dapat disimpulkan selama 45 terakhir ENSO lebih berpengaruh pada temperatur ekstrem daripada IOD khususnya di wilayah Indonesia
Downloads
References
Akhsan, H., Irfan, M., & Iskandar, I. (2023). El Niño Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), and the Rise of Extreme Temperatures in Eastern Sumatra: Exploring Climate Change Dynamics. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 9(2), 600–608. https://doi.org/10.29303/jppipa.v9i2.3084
IPCC. (2023). Summary for Policymakers: Synthesis Report. Climate Change 2023: Synthesis Report. Contribution of Working Groups I, II and III to the Sixth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change, 1–34.
Novianti, L., Safrina, S., Satya, O. C., Affandi, A. K., & Virgo, F. (2023). Dampak ENSO dan IOD terhadap dinamika kelembaban udara dan temperatur di Kota Palembang pada Tahun 2017-2021. 25(1), 67–72.
Siswanto, S., Oldenborgh, G. J. Van, Nederlands, K., Instituut, M., Nederlands, K., Instituut, M., Nederlands, K., & Instituut, M. (2015). Temperature , extreme precipitation , and diurnal rainfall changes in the urbanized Jakarta city during the past 130 years. December. https://doi.org/10.1002/joc.4548
Siswanto, S., van Oldenborgh, G. J., van der Schrier, G., Jilderda, R., & van den Hurk, B. (2016). Temperature, extreme precipitation, and diurnal rainfall changes in the urbanized Jakarta city during the past 130 years. International Journal of Climatology, 36(9), 3207–3225. https://doi.org/10.1002/joc.4548
Supari, Tangang, F., & Aldrian, E. (2016). Observed changes in extreme temperature and precipitation. https://doi.org/10.1002/joc.4829
Supari, Tangang, F., Juneng, L., & Aldrian, E. (2016a). Spatio-temporal characteristics of temperature and precipitation extremes in Indonesian Borneo. AIP Conference Proceedings, 1784. https://doi.org/10.1063/1.4966888
Supari, Tangang, F., Juneng, L., & Aldrian, E. (2016b). Spatio-temporal Characteristics of Temperature and Precipitation Extremes in Indonesian Borneo. 060050. https://doi.org/10.1063/1.4966888
Supari, Tangang, F., Juneng, L., & Aldrian, E. (2017). Observed changes in extreme temperature and precipitation over Indonesia. International Journal of Climatology, 37(4), 1979–1997. https://doi.org/10.1002/joc.4829
Zhang, X., Yang, F., & Canada, E. (2004). RClimDex (1.0) User Manual. 1–23
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jamiatul Khairunnisa Putri, Suhadi Suhadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.