Karakteristik Responden Lansia Melalui Edukasi BE-FAST Sebagai Deteksi Dini Stroke
Keywords:
edukasi BE FAST, stroke, hipertensi, deteksi diniAbstract
Stroke adalah penyebab kematian dan kecacatan kedua terbanyak di seluruh dunia. Lansia adalah populasi rentan terhadap kejadian stroke. Kesadaran seseorang tentang deteksi dini dapat menjadi upaya dalam mengurangi risiko terjadinya stroke. Salah satu metode deteksi dini stroke melalui metode BE-FAST (Balance, Eye, Face, Arm, Speech & Time). Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui karakteristik lansia melalui edukasi BE-FAST. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa peyuluhan kesehatan masyarakat menggunakan pendekatan POAC (Planning, Organizing, Actuating, and Controlling). Sebanyak 79 peserta lansia direkrut sesuai dengan kriteria inklusi. Peserta penyuluhan menjalani pemeriksaan kesehatan, termasuk pengukuran tekanan darah dan skrining BE-FAST. Metode BE-FAST menilai keseimbangan, mata, wajah, lengan, bicara, dan waktu untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal stroke. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa 55,7% partisipan mengalami hipertensi, dan 67,1% mengalami kesulitan menggerakkan kaki dan lengan pada satu sisi tubuh mereka. Selain itu, 36,7% mengalami kesulitan membuka mata atau mengalami masalah penglihatan, dan 32,9% mengalami kelemahan atau mati rasa pada wajah. Metode BE-FAST efektif dalam mendeteksi tanda-tanda awal stroke, dengan sensitivitas 92%. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menyoroti pentingnya deteksi dini stroke menggunakan metode BE-FAST pada populasi lansia. Metode ini efektif dalam mengidentifikasi tanda-tanda awal stroke dan dapat dengan mudah diajarkan dan diterapkan di lingkungan masyarakat sehingga dapat mengurangi risiko stroke serta morbiditas dan mortalitas.