Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Budidaya Maggot untuk Pengelolaan Sampah Organik menjadi Alternatif Pakan Ternak dan Pupuk di Kelurahan Olak Kemang
DOI:
https://doi.org/10.22437/jupema.v3i2.37099Kata Kunci:
Maggot, Sampah Organik, Pemberdayaan, Keberlanjutan, EkonomiAbstrak
Olak Kemang Village faces significant challenges in managing organic waste, impacting both the environment and health. Unmanaged organic waste produces methane, exacerbating global warming. To address this, IMABIO Universitas Jambi initiated a maggot cultivation training program, transforming waste into animal feed and fertilizer, while creating new economic opportunities. This study aims to empower the community through technical and business training for economic sustainability. The method includes surveys, training, and the establishment of a local organization. As a result, community awareness has increased, and income has grown through the sale of dried maggots. This program offers practical solutions and empowers the community, with the potential to serve as a model for other areas.
Abstrak. Kelurahan Olak Kemang menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah organik, yang berdampak pada lingkungan dan kesehatan. Sampah organik yang tidak dikelola menghasilkan metana, memperburuk pemanasan global. Untuk mengatasi ini, IMABIO Universitas Jambi memulai program pelatihan budidaya maggot, mengubah sampah menjadi pakan ternak dan pupuk, serta membuka peluang ekonomi baru. Penelitian ini bertujuan memberdayakan masyarakat dengan pelatihan teknis dan bisnis untuk keberlanjutan ekonomi. Metode meliputi survei, pelatihan, dan pembentukan organisasi lokal. Hasilnya, kesadaran masyarakat meningkat dan pendapatan bertambah melalui penjualan maggot kering. Program ini menawarkan solusi praktis dan memberdayakan masyarakat, berpotensi menjadi model bagi daerah lain.