Struktur Patriarki dalam Antologi Cerpen Jangan Main-main (dengan Kelaminmu) Karya Djenar Maesa Ayu
DOI:
https://doi.org/10.22437/kalistra.v3i3.44285Kata Kunci:
Struktur, Patriarki, CerpenAbstrak
This study aims to analyze the patriarchal structure in the short story anthology Jangan Main-Main dengan Kelaminmu by Djenar Maesa Ayu. This study applies a qualitative research type. The method used in this study is descriptive qualitative. The object of research that is the data in this study is the short story anthology Jangan Main-Main dengan Kelaminmu by Djenar Maesa Ayu. The data in this study were analyzed using Sylvia Walby's theory which contains patriarchal structures divided into six, (1) unpaid production methods (2) paid production methods, (3) state, (4) violence, (5) sexuality system (6) culture. The results of the study only found data that referred to four structures, namely, (1) unpaid production methods (2) violence (3) sexuality system (4) culture in the short story anthology Jangan Main-Main dengan Kelaminmu. The results showed that there was no data referring to the structure of paid production methods and the state. From the results of the study, it can be concluded that the short story anthology Jangan Main-Main dengan Kelaminmu has not shown all the structures explained by Sylvia Walby. The anthology focuses more on depicting the structural forms of unpaid production methods, violence, sexuality systems, and culture.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur patriarki diantologi cerpen Jangan Main-Main dengan kelaminmu karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini menerapkan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Objek penelitian yang menjadi data dalam penelitian ini yaitu antologi cerpen Jangan Main-Main dengan Kelaminmu karya Djenar Maesa Ayu. Data pada penelitian ini dianalisis dengan cara menggunakan teori Sylvia Walby yang didalamnya terdapat struktur patriarki terbagi menjadi enam, (1) cara produksi tidak berbayar (2) cara produksi berbayar, (3) negara, (4) kekerasan, (5) sistem seksualitas (6) budaya. Hasil penelitian hanya terdapat data yang merujuk pada empat struktur yaitu, (1) cara produksi tidak berbayar (2) kekerasan (3) sistem seksualitas (4) budaya pada antologi cerpen Jangan Main-Main dengan Kelaminmu. Hasil menunjukkan tidak ada data yang merujuk pada struktur cara produksi berbayar dan negara. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa antologi cerpen Jangan Main-Main dengan Kelaminmu belum menunjukkan semua struktur yang dipaparkan oleh Sylvia Walby. Antologi lebih berfokus pada gambaran bentuk struktur cara produksi tidak berbayar, kekerasan, sistem seksualitas, dan budaya.
Unduhan
Referensi
Benjamin., Susetyo., dkk. (2020). Struktur Sosial. Bandarlampung: Pusaka Media.
Dana, Fitri. (2019). Feminisme dalam Perkembangan Aliran Pemikiran dan Hukum di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum Principium, Vol.1. Hal. 95.
Djenar, Ayu. (2004). Jangan Main-Main dengan Kelaminmu. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hanum, Farida. (2018). Kajian & Dinamika Gender. Malang: Intrans Publishing.
Helaluddin., Wijaya, Hengki. (2018). Analisis Data Kualitatif Sebuah Tinjauan Teori dan Praktik. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
Hoedoro, Benny., Sembodo, Edy., Dkk. (2008). Semiotik & Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: Jakarta Komunitas Bambu
Ibrahim, Ali Gufran. Budaya Patriarkhi. Sumber Ketidakadilan Gender. Dalam Adnan Mahmud dkk (Ed), Pemikiran Islam Kontemporer di Indonesia. 2005. Yogyakarta: Pustaka belajar.
Irma, Ade., Hasanah, Dessy. (2013). Menyoroti Kebudayaan Patriarki di Indonesia. Social Work Journal. Vol.7. Hal 118.
Kosashi. (2004). Apa Itu Sastra Jenis-Jenis Karya Sastra dan Bagaimanakah cara Menulis dan Mengapresiasikan Sastra. Yogyakarta: Deepublish.
Ningsih. (2022). Prosa Fiksi Teori dan Terapan. Purbalingga: Eureka Media Aksara
Nur, Aryanti. (2022). Representasi Domiasi Patriarki dalam Film Layla Majnun. Skripsi: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Raswari, Melinda., dkk. (2022). Analisis Makna Referensial dan Non Referensial dalam AntologiCerpen Inspiratif 18 Cerita Menggungah. Jurnal Bahasa. Vol.11. Hal 190.
Rokhmansyah, Alfian. (2013). Pengantar Gender dan Feminisme. Yogyakarta: Garudhawaca.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Sulistyowati Yuni. (2020). Kesetaraan Gender dalam Lingkup Pendidikan dan Tata Sosial. Indonesia Journal Of Gender Studies. Vol.1. No.2. Hal 4.
Pahlevi, Andika Tegar. dkk. (2022). Mazhab Feminisme dan pengaruhnya di Indonesia. Jurnal Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Vol.1 No.2.
Rahayu, Nurul., Kasnadi., dkk. (2021). Budaya Patriarki dalam Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal El Saadawi. Jurnal Bahasa dan Sastra. Vol 8 No.1. Hal. 14-21
Suratno, Giri. (2016). Patriotisme dalam Novel The Darkness Of Gatotkaca Karya Pitoyo Amrih. Skripsi : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Suriadi., Baharman. (2024). Kosa Kata Patriarki dalam Teks Bahasa Indoensia Siswa (Tinjau Teorisasi Patriarki Sylvia Walby). Nuances of Indonesian Languages. Vol 5 No.1. Hal. 84-91.
Walby, Sylvia. (2014). Teorisasi Patriarki. Yogyakarta : Jallasutra
Zuliana., Nurhuda, Hengki., dkk. (2022). Administrasi Pendidikan, Tinjau konsep, Teori dan Praktik. Sleman: Zahir Publishing.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Iga Warna

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Kalistra: Kajian Linguistik dan Sastra is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish their manuscripts in Kajian Linguistik dan Sastra agree to the following terms:
1. The copyright in each article belongs to the author.
2. The author acknowledges that Kajian Linguistik dan Sastra reserves the right to be the first to publish under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (Attribution 4.0 International CC BY-SA 4.0).
3. Authors may submit articles separately, arranging for non-exclusive distribution of manuscripts that have been published in this journal to other versions (e.g., delivery to the author's institutional repository, publication into a book, etc.), acknowledging that the manuscript has been first published in Kajian Linguistik dan Sastra.