Strategi Komunikasi Kebencanaan: Studi Kasus Gempa Bumi di Gunung Kidul Yogyakarta Agustus 2024
DOI:
https://doi.org/10.22437/titian.v8i2.37585Keywords:
strategi, komunikasi, kebencanaan, sosialAbstract
Disaster communication strategy implemented after the 5.8 magnitude earthquake that hit Gunung Kidul, Yogyakarta on August 26, 2024. The earthquake caused damage to 34 houses in six districts, but caused no casualties. This study uses a descriptive qualitative method with a case study approach, which focuses on how communication strategies can help communities in dealing with pre-time-post-disaster. The results of the study show that effective communication is very important to provide accurate and fast information to the public about the current situation, the potential for aftershocks, and evacuation measures that must be taken. In this context, social media and conventional media are the main tools in disseminating information. This research also identifies that the message conveyed must be clear, concise, and easy for the public to understand. In addition, the importance of collaboration between local governments, BPBD, volunteers, and mass media in disaster management was also emphasized. Thus, this study concludes that a planned and coordinated communication strategy can increase community preparedness for disasters and minimize the negative impacts caused by natural disasters. This research is expected to be a reference for the development of disaster communication strategies in the future.
Abstrak
Strategi komunikasi kebencanaan yang diterapkan pasca gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,8 yang melanda Gunung Kidul, Yogyakarta pada 26 Agustus 2024. Gempa ini menyebabkan kerusakan pada 34 rumah di enam kabupaten, namun tidak menimbulkan korban jiwa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, yang berfokus pada bagaimana strategi komunikasi dapat membantu masyarakat dalam menghadapi pra-saat-pasca bencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif sangat penting untuk memberikan informasi akurat dan cepat kepada masyarakat mengenai situasi terkini, potensi gempa susulan, serta langkah-langkah evakuasi yang harus diambil. Dalam konteks ini, media sosial dan media konvensional menjadi alat utama dalam menyebarkan informasi. Penelitian ini juga mengidentifikasi bahwa pesan yang disampaikan harus jelas, singkat, dan mudah dipahami oleh masyarakat. Selain itu, pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, BPBD, relawan, dan media massa dalam penanggulangan bencana juga ditekankan. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi komunikasi yang terencana dan terkoordinasi dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana serta meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana alam. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengembangan strategi komunikasi kebencanaan di masa mendatang.
Downloads
References
Adi, S. P., & Mulyana, A. (2022). Pendekatan Model Strategi Komunikasi Bencana Gempabumi Dan Tsunami Di Kota Cilegon. Majalah Ilmiah METHODA, 12 (3), 246–251. https://doi.org/10.46880/methoda.Vol12No3.pp246-251
Al Fardi, M. I. (2024, Agustus 27). Update Dampak Gempa di Gunungkidul: 34 Rumah Rusak. Detik.com. https://www.detik.com/jogja/berita/d-7510591/update-dampak-gempa-di-gunungkidul-34-rumah-rusak
Damiana. (2024, Agustus 27). BMKG: Gempa M5,5 Gunungkidul Efek Deformasi Batuan di Zona Megathrust. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20240827084241-4-566612/bmkg-gempa-m55-gunungkidul-efek-deformasi-batuan-di-zona-megathrust
Fokaefs, A., & Sapountzaki, K. (2021). Crisis Communication after Earthquakes in Greece and Japan: Effects on Seismic Disaster Management. Sustainability, 13 (16), 9257. https://doi.org/10.3390/su13169257
Hayunaji, Paath, R. N. P., & Irwansyah. (2024). Crisis Communication: A Systematic Literature Review. International Journal For Multidisciplinary Research, 6 (3), 20270. https://doi.org/10.36948/ijfmr.2024.v06i03.20270
Lestari, P. (2018). Komunikasi Bencana Aspek Penting Pengurangan Risiko Bencana. PT. Kanisius.
Lestari, P., Ruliana, P., & Br Barus, C. C. (2020). Disaster Communication Uses Field Training Exercise Simulation as an Important Aspect of Disaster Risk Reduction. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 36 (1), 166–186. https://doi.org/10.17576/JKMJC-2020-3601-10
Mukarom, Z. (2021). Teori-Teori Komunikasi Berdasarkan Konteks. Remaja Rosdakarya.
Qothrunnada, N. H., Utami, R. Y., & Rizky, S. A. (2022). Menganalisis Bencana Alam Gempa Bumi Dalam Perspektif Al-Quran. Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam Dan Sains, 2 (1), 256–260. https://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kiiis/article/view/3225
Ramirez, M., & Peek-Asa, C. (2005). Epidemiology of Traumatic Injuries from Earthquakes. Epidemiologic Reviews, 27(1), 47–55. https://doi.org/10.1093/epirev/mxi005
simbolon, B. R., & Khairifa, F. (2018). Strategi Komunikasi Pemerintahan Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Desa Wisata Tuktuk Siadong Kabupaten Samosir. Jurnal Darma Agung, 26 (3), 606–619. http://dx.doi.org/10.46930/ojsuda.v26i3.70
Siregar, I. K., & Haeirina, K. P. (2021). Komunikasi Krisis Pt. Jouska Finansial Indonesia Dalam Pemulihan Citra Perusahaan. Jurnal Pustaka Komunikasi, 4 (1), 1–10. https://doi.org/10.32509/pustakom.v4i1.1301
Suherman, A. (2019). Strategi Komunikasi Bencana Pada Masyarakat Kabupaten Buton Selatan. MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1 (2), 10–18. https://doi.org/10.35326/medialog.v1i2.272
Wood, E., & Miller, S. K. (2021). Cognitive Dissonance and Disaster Risk Communication. Journal of Emergency Management and Disaster Communications, 02 (01), 39–56. https://doi.org/10.1142/S2689980920500062
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Atria Solehandayani Khaer, Syifa Afrilya Yunitasari, Rahma Yulia Maharani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.