Eksplorasi Arkeologis Situs Megalit Tanjung Aro dan Tegur Wangi di Pagaralam: Warisan Budaya Masa Prasejarah di Sumatera Selatan

Authors

  • Tomy Wijaya Universitas Sriwijaya
  • Fatimah Alauwiyah Universitas Sriwijaya
  • Dicky Jhonson Saputra Universitas Sriwijaya
  • Farida Ratu Wargadalem Universitas Sriwijaya

DOI:

https://doi.org/10.22437/titian.v9i1.41517

Keywords:

Meglithic, Pagaralam, Tanjung Aro, Tegur Wangi

Abstract

Megalithic remains are one of the important evidences of prehistoric culture scattered in Pagaralam, South Sumatra. The megalithic remains found in Pagaralam are scattered in several strategic locations that show a unique distribution pattern. The sites not only offer insight into the beliefs and spiritual practices of past communities but also indicate a close relationship between humans and the surrounding environment. This research uses historical methodology characterized by several stages such as heuristics; source criticism; interpretation; historiography. The results of this research reveal various findings that enrich the understanding of prehistoric civilizations in South Sumatra. The megalithic structures found, such as dolmens, menhirs, sarcophagi, tetraliths, and carved stones, reflect the social, spiritual, and cultural life of past communities. In addition, there are challenges in preserving the sites, such as damage from erosion, moss growth, and threats from illegal excavations and infrastructure development.  

Abstract

Peninggalan megalitik merupakan salah satu bukti penting dari kebudayaan prasejarah yang tersebar di Pagaralam, Sumatera Selatan. Peninggalan megalitik yang ditemukan di Pagaralam, tersebar di beberapa lokasi strategis yang menunjukkan pola distribusi unik. Situs-situs tersebut tidak hanya menawarkan wawasan tentang kepercayaan dan praktik spiritual masyarakat masa lalu tetapi juga mengindikasikan adanya hubungan erat antara manusia dengan lingkungan sekitar. Penelitian ini menggunakan metodologi sejarah yang dicirikan oleh beberapa tahapan seperti heuristik; kritik sumber; interpretasi; historiografi. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan berbagai temuan yang memperkaya pemahaman tentang peradaban prasejarah di Sumatera Selatan. Struktur megalitik yang ditemukan, seperti dolmen, menhir, sarkofagus, tetralith, dan batu berukir, mencerminkan kehidupan sosial, spiritual, dan budaya masyarakat masa lalu. Selain itu adanya tantangan dalam pelestarian situs, seperti kerusakan akibat erosi, pertumbuhan lumut, serta ancaman dari penggalian ilegal dan pembangunan infrastruktur.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ardianza, Z. E., Sukardi, & Suriadi, A. (2017). Kebudayaan Manusia Prasejarah di Desa Tanjung Aro Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Kronik: Journal of History Education and Historiography, 1(1), 14–22. https://journal.unesa.ac.id/index.php/jhi/article/view/3037

Arifin, J., Sukardi, & Nindiati, D. S. (2021). Nilai-Nilai Sejarah Dan Budaya Ikonografi Megalith Di Lahat Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Nasional. Kalpataru: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 7(1), 68–76. https://doi.org/https://doi.org/10.31851/kalpataru.v7i1.6310

As’ad, H. Al, & Resiyani, W. (2023). Makna Motif Antropomorfik pada Megalitik di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi: Pendekatan Semiotika Roland Barthes. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 07(02). https://doi.org/https://doi.org/10.22437/titian.v7i2.29476

Astiti, N. K. A. (2017). Kawasan Kompleks Bangunan Megalitik di Kabupaten Lahat Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya dan Alam. Kapata Arkeologi, 13(2), 195–208. https://doi.org/https://doi.org/10.24832/KAPATA.V13I2.426

Dafri, Y. (2011). Melacak Jejak Artefak Seni Etnik Melayu Palembang (p. 95). Gama Media Yogyakarta.

Dhiniati, F., & Mardiansjah, F. H. (2016). Strategi Pengembangan Peluang Peran Masyarakat dan Pemerintah Dalam Pengembangan Wisata Budaya Purbakala Situs Megalitikum di Kota Pagar Alam. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 12(2), 169–181. https://doi.org/10.14710/pwk.v12i2.12893

Gulo, A. (2022). Pemanfaatan Batu Megalitikum Sebagai Sumber Belajar Sejarah Di Kecamatan Mandrehe [Universitas Islam Sumatera Utara].

Hindarto, T., & Ansori, C. (2020). Sistem Sosial Dan Keagamaan Masyarakat Megalitik Dan Hindu Kuno Di Lima Wilayah Kecamatan Di Kabupaten Kebumen. Jurnal Analisa Sosiologi, 9(1), 224–266. https://doi.org/https://doi.org/10.20961/jas.v9i1.41390

Hudaidah, Susanti, L. R., Fernanda, T., Andriani, D. S., & Ansori. (2021). MODUL Menelisik Prasejarah Sumatera Selatan (1st ed.). Bening Media Publishing.

Hudaidah, Susanti, L. R., Fernanda, T., Andriani, D. S., Ansori, Lestari, P., Putri, A., Sari, R. F., Silaban, D. E., & Rahmawati, K. (2020). MODUL Menelisik Prasejarah Sumatera Selatan. Bening Media Publishing.

Ismail, Windayanti, & Lumangino, W. D. (2023). Pemanfaatan Situs Megalit Sebagai Media Pembelajaran Sejarah Indonesia di SMA Negeri 3 Palu. 6(2), 178–184. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/jrpp.v6i2.17717

Julita, Nurbaeti, & Gunawijaya, J. (2023). Analisis Potensi Dan Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Pada Desa Situs Karangkamulyan. Jurnal Bangun Manajemen, 2(2), 148–152. https://doi.org/10.56854/jbm.v2i2.232

Jumhari, & Hariadi. (2014). Identitas Kultural Orang Besemah di Kota Pagaralam (1st ed.). CV. TALAO SUMBER REZEKI.

Maysuri, T., & Touwe, S. (2024). Pengaruh Tradisi Megalitik Pasemah Terhadap Kebudayaan Kontemporer Sumatera Selatan. Jurnal Lani: Kajian Ilmu Sejarah Dan Budaya, 5(2), 81–98. https://doi.org/https://doi.org/10.30598/Lanivol5iss2page81-98

Meliono, I. (2009). Etnokrasi dan Pandangan Multikultural Masyarakat Besemah Studi Awal Kehidupan Politik Budaya Pada Masyarakat Besemah , Pagar Alam (U. Indonesia (ed.); pp. 48–58). International Conference on Indonesian Studies (ICSSIS).

Munawati, M., & Idris, M. (2018). Sebaran Rumah Batu Di Desa Tegur Wangi Kota Pagaralam Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Kalpataru: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 4(1), 10–16. https://doi.org/https://doi.org/10.31851/kalpataru.v4i1.2444

Praditha, D. G. E. (2023). Hukum Kearifan Lokal Suatu Pengantar Hukum Adat. In PT. Literasi Nusantara Abadi Grup (Vol. 1). PT. Literasi Nusantara Abadi Grup.

Prasetyo, B. (2015). MEGALITIK, FENOMENA YANG BERKEMBANG DI INDONESIA (1st ed.). Galangpress.

Sagala, J. (2021). Patung dan Relief Di Situs Batu Gajah Simalungun: Tinjauan Fungsi dan Makna [Skripsi, Universitas Jambi].

Saputra, M. R., & Asri, R. (2018). Kajian Tata Ruang Lukisan Dinding Pada Batu Balai Di Desa Tegur Wangi Lama Kota Pagaralam Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Kalpataru: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 4(2), 89–98. https://doi.org/https://doi.org/10.31851/kalpataru.v4i2.2489

Sepriani, L. (2018). Jenis-Jenis Peninggalan Megalit Di Desa Tanjung Aro Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Di Kelas X Sma Muhammadiyah 3 Palembang Tahun Ajaran 2017/2018. Kalpataru: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 4(2), 129–134. https://doi.org/https://doi.org/10.31851/kalpataru.v4i2.2494

Setiawati, D. (2011). Interkasionalisme Simbolik Dalam Kajian Sejarah. Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 1(1), 99–115. https://doi.org/https://doi.org/10.25273/ajsp.v1i1.137

Siegesmund, S., & Ruedrich, J. (2011). Monuments under threat: Environmental impact, preservation strategies and natural stone recourses. Environmental Earth Sciences, 63(7), 1413–1414. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/S12665-011-1040-X

Tim Arkeologi Sumatera Selatan. (2006). Menyelusuri Sungai, Menurut Waktu (1st ed.). PT. Enrique Indonesia.

Tim Balai Arkeologi Sumatera Selatan. (2017). Penelitian Permukiman Megalitik Situs Tegur Wangi Kota Pagaralam, Palembang: Balai Arkeologi Sumatera Selatan. 6–8.

Triwurjani, R. (2018a). Tinggalan Megalitik di Kawasan Pasemah Sumatera Selatan: Kajian Arkeologi Publik. Kalpataru, 27(1), 61–72. https://doi.org/10.24832/kpt.v27i1.554

Triwurjani, R. (2018b). Tinggalan Megalitik di Kawasan Pasemah Sumatera Selatan: Kajian Arkeologi Publik. Kalpataru: Majalah Arkeologi, 27(1), 61–72.

Wasino, & Hartatik, E. S. (2018). Metode Penelitian Sejarah: Dari Riset hingga Penelusuran (P. Sudarno (ed.); 1st ed.). Magnum Pustaka Utama.

Zaina, F., & Tapete, D. (2022). Satellite-Based Methodology for Purposes of Rescue Archaeology of Cultural Heritage Threatened by Dam Construction. Remote Sensing, 14(4). https://doi.org/https://doi.org/10.3390/rs14041009

Downloads

Published

2025-06-01

How to Cite

Wijaya, T., Alauwiyah, F., Saputra, D. J., & Wargadalem, F. R. (2025). Eksplorasi Arkeologis Situs Megalit Tanjung Aro dan Tegur Wangi di Pagaralam: Warisan Budaya Masa Prasejarah di Sumatera Selatan. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 9(1), 1–12. https://doi.org/10.22437/titian.v9i1.41517

Issue

Section

Articles

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.