Studi Karakteristik Kimia Tanah Pada Berbagai Kelerengan di Lahan Agroforestri Berbasis Gaharu (Aquilaria malaccensis)
Study of Soil Chemical Characteristics at Various Slopes in Agarwood-Based Agroforestry Land (Aquilaria malaccensis)
DOI:
https://doi.org/10.22437/jurnalsilvatropika.v8i2.38373Keywords:
agarwood, nutrient elements, organic carbon, pHAbstract
ABSTRACT
The research was conducted on agarwood agroforestry land (Aquilaria malaccensis) in Muaro Pijoan Village, Muaro Jambi Regency, which has an ultisol soil type with a land slope of 3,33% and 7,27%. Agarwood was planted at a distance of 2 x 3 meters on an area of 2 hectares since 2007. Analysis was conducted on various soil chemical properties such as pH, C-Organic, N, P, and K and Cation Exchange Capacity (CEC) in three locations with different slopes. Results showed that soil pH at the study sites ranged from 4-4,05, indicating very high acidity, while C-Organic and CEC contents were low. Nitrogen and phosphorus contents also varied based on slope, potentially affecting agarwood growth. The highest increments in diameter (0,945 cm/year) and height (0,552 m/year) were observed on land with a 7,27% slope. These findings indicate the importance of soil chemistry and slope in supporting agarwood productivity in ultisol agroforestry.
Keywords: agarwood, nutrient elements, organic carbon, pH
ABSTRAK.
Penelitian dilakukan pada lahan agroforestry berbasis gaharu (Aquilaria malaccensis) di Desa Muaro Pijoan, Kabupaten Muaro Jambi, yang memiliki jenis tanah ultisol dengan kemiringan lahan 3,33% dan 7,27%. Gaharu ditanam pada jarak 2 x 3 meter di lahan seluas 2 hektar sejak tahun 2007. Analisis dilakukan terhadap berbagai sifat kimia tanah seperti pH, C-Organik, N, P, dan K serta Kapasitas Tukar Kation KTK) di tiga lokasi dengan kemiringan berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH tanah di lokasi penelitian berkisar pada 4-4,05, menunjukkan tingkat keasaman yang sangat tinggi, sementara kandungan C-Organik dan KTK tergolong rendah. Kandungan nitrogen dan fosfor juga bervariasi berdasarkan kemiringan lahan, yang berpotensi mempengaruhi pertumbuhan gaharu. Riap diameter dan tinggi tanaman gaharu tertinggi ditemukan pada lahan dengan kemiringan 7,27%, dengan riap diameter tahunan rata-rata sebesar 0,945 cm/tanaman/tahun dan riap tinggi sebesar 0,552 m/tanaman/tahun. Temuan ini menunjukkan pentingnya sifat kimia tanah dan kemiringan lahan dalam mendukung produktivitas tanaman gaharu di agroforestri ultisol.
Kata kunci: gaharu, unsur hara, karbon organic, pH
Downloads
References
Afner SOG, Marta A, Batubara FY. 2018. Perbandingan kandungan phospor lahan gambir setelah penanaman 30 tahun terhadap lahan hutan sekitar. Lumbung 17(2): 89–94.
Arief A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Yogyakarta: Kanisius.
Azahra NR, Mindari W, Santoso SB. 2021. Mineralisasi nitrogen tanah pada berbagai pengelolaan tanaman kopi (Coffea L.) di Kecamatan Tutur-Pasuruan. Plumula: Berkala Ilmiah Agroteknologi 9 (1): 23-35.
Brady NC, Weil RR. 2017. The Nature and Properties of Soils (15th ed.). Amerika: Pearson Education.
Cipta A. 2015. Studi Kesesuaian Lahan Tanaman Gaharu di Kabupaten Sleman [skripsi]. Yogyakarta: Instiper.
Daniel TW, Helms JA, Baker FS. 1979. Prinsip-prinsip Silvikultur (terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Farrasati, R., Pradiko, I., Rahutomo, S., Sutarta, E. S., Santoso, H., & Hidayat, F. 2020. C-organik Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Sumatera Utara: Status dan Hubungan dengan Beberapa Sifat Kimia Tanah. Jurnal Tanah dan Iklim, 43(2), 157. https://doi.org/10.21082/jti.v43n2.2019.157-165.
Hardjowigeno S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.
Hanafiah KA. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Harsani dan Suherman. 2017. Analisis ketersediaan nitrogen pada lahan agroforestri kopi dengan berbagai pohon penaung. Jurnal Galung Tropika. 6 (1) : 60 – 65.
Irwanto. 2006. Pengaruh perbedaan naungan terhadap pertumbuhan semai Shorea sp. di persemaian [tesis]. Sekolah Pasca Sarjana, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Kramer PJ, Kozlowski TT. 1960. Physiology of Trees. New York: McGraw-Hill Book Company.
Lai AB. 1960. Silviculture System and Forest Management. India: Jugal Kishore & Co.
Lal R. 2006. Enhancing crop yields in the developing countries through restoration of the soil organic carbon pool in agricultural lands. Land Degradation & Development 17(2): 197-209.
Manurung R, Gunawan J, Hazriani R, Suharmoko J. 2022. Pemetaan status unsur hara N, P dan K tanah pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut. Pedontropika: Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan 3(1): 89-96.
Mukhlis S, Sarifuddin, Hanum H. 2011. Kimia Tanah, Teori, dan Aplikasi. Medan: USU Press.
Notohadiprawiro T. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nugroho AW, Junaidah, Azwar F, Muara J. 2011. Pengaruh naungan dan asal benih terhadap daya hidup dan pertumbuhan Ulin (Eusideroxylon zwageri T. et B). Balai Penelitian Kehutanan Palembang. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 8(5): 279-286.
Nurrohman E, Rahardjanto A, Wicaksono S. 2018. Studi hubungan keanekaragaman makrofauna tanah dengan kandungan C-organik dan organofosfat tanah di perkebunan cokelat (Theobroma cacao L.) Kalibaru Banyuwangi. Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi, 4(1):1-10.
Omon RM. 2010. Kriteria dan indikator mutu bibit terhadap persen hidup dan pertumbuhan tiga jenis meranti merah di areal HPH PT. Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah. Jurnal Penelitian Dipterokarpa 4(1): 49-60.
Sadono R, Soeprijadi D, Wirabuana P. Y. A. P. 2019. Variasi sifat simia tanah pada sistem agroforestri di kawasan hutan tanaman kayu putih. Jurnal Ilmu Lingkungan 17(2): 205–211.
Saidy AR. 2018. Bahan Organik Tanah: Klasifikasi, Fungsi dan Metode Studi. Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press.
Setiawan A, Mardiansyah M, Sribudiani E. 2015. Respon pertumbuhan semai meranti tembaga (Shorea leprosula Miq.) pada medium campuran topsoil dan kompos dengan berbagai tingkat naungan. Jurnal Penelitian JOM Faperta 2(2): 1–15.
Suyana A, Abdurachman M. 2008. Pertumbuhan tanaman Shorea leprosula Miq di PT Inhutani I Long Nah Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Dipterokarpa 1(2): 24-24.
Syahputra E, Fauzi F, Razali R. 2016. The characteristics of the chemical properties of ultisols subgroups in some areas of Northern Sumatra. Jurnal Agroekoteknologi 4(1): 1796-1803.
Triadiawarman D. 2013. Kondisi tanah habitat Ulin (Eusideroxylon zwageri T & B) di Prevab Taman Nasional Kutai Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Pertanian Terpadu. 6:11-20
Usuluddin, Burhanuddin, Muin A. 2018. Pertumbuhan tanaman gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk) pada tanah aluvial dengan naungan dan tinggi bibit berbeda. Jurnal Hutan Lestari 6(3): 605-617.
Ullyta A. 2022. Analisis karakteristik aliran permukaan pada agroforestri sawit di Bungku, Jambi [tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Yuliani S, Daniel, Achmad M. 2017. Analisis kandungan nitrogen tanah sawah menggunakan spektrometer. Jurnal Agri Techno. 10(2): 188-202.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Hamzah Hamzah, Jenny Rumondang, Fawwaz Dinanty, Doani Anggi Safira, Suci Ratna Puri, Anisatul Farikhah, Dian Nisya, Helmalia Vareira Siregar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.