PENERAPAN NILAI-NILAI MARHAENISME PADA DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN PROVINSI JAMBI
DOI:
https://doi.org/10.22437/jisipunja.v4i2.20933Keywords:
ideologi, Marhaenisme, PDI Perjuangan, Wong CilikAbstract
Kepentingan politik terbentuk atas satu kesamaan ideologi tertentu. Ideologi menjadi pegangan bagi setiap kader partai dalam mengimplementasikan nilai-nilai ideologi tersebut menjadi program, kegiatan atau aktifitas partai di dalam kehidupan masyarakat. Kajian mengenai hal tersebut dilakukan karena ideologi seringkali tidak dijadikan pedoman dalam pembuatan kebijakan, ideologi masih dipandang sebagai sesuatu yang sifatnya abstrak. Penelitian ini membahas tentang ideologi Marhaenisme yang digagas oleh Soekarno serta bentuk penerapannya pada DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi dan wajah kebijakan atau peraturan yang diperjuangkan oleh fraksi. Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk penerapan nilai-nilai Marhaenisme yang dilakukan oleh DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi berupa arahan dan perintah partai kepada petugas partai di Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jambi untuk memperjuangkan kesejahteraan sosial, pembangunan manusia, pertanian, UMKM dan infrastruktur yang berpihak kepada kaum marhaen. Corak keberpihakan PDI Perjuangan terhadap kaum marhaen adalah hadirnya peraturan daerah tentang disabilitas, pansus konflik lahan. dalam menanggapi aspirasi masyarakat untuk dimasukkan kedalam pokok-pokok pikiran DPRD, Anggota Fraksi PDI Perjuangan memprioritaskan terhadap kebutuhan petani serta pemberdayaan UMKM. posisi politik PDI Perjuangan di Provinsi Jambi sebagai mayoritas hal ini menjadikan salah satu kadernya menjadi Ketua DPRD Provinsi Jambi dengan posisi ini PDI Perjuangan melibatkan para pemangku kepentingan atau mitra kerja agar kebijakan serta anggaran dapat difokuskan kepada kesejahteraan yang bersentuhan langsung dengan kaum marhaen. Proses tersebut juga sebagai landasan bahwa perjuangan untuk kesejahteraan wong cilik merupakan suatu keharusan dan meyakini bahwa apa yang menjadi dasar perjuangan partai merupakan acuan bergerak dalam upaya pencapaian kesejahteraan tersebut. Kader PDI Perjuangan memahami bahwa bahwa asas partai yang tercantum dalam AD/ART adalah Pancasila dengan jiwa dan semangat kelahirannya pada 1 Juni 1945 dengan nilai Marhaenisme sebagai intisari dari lima prinsip pokok dalam Pancasila