Pengembangan Bahan Ajar Menulis Feature dengan Pendekatan Jurnalistik Sastra

Main Article Content

Eddy Pahar Harahap

Abstract

ABTRAK


Dalam konteks kekinian, kemampuan menulis feature sangatlah urgen untuk dikuasai mahasiswa. Dikatakan demikian, karena feature adalah tulisan kreatif yang terbit di koran, majalah, radio dan tayangan televisi. Sebagai tulisan kreatif, feature adalah cerita pendek yang diangkat dari realitas objektif, faktual, nyata sebagai rangkaian informasi yang dibangun dari hasil visitasi, konfirmasi, dan adakalanya investigasi. Untuk membangun kemampuan menulis feature di kalangan mahasiswa maka diperlukan bahan ajar berpendekatan jurnalistika sastra. Pendekatan jurnalistik sastra adalah pendekatan yang dimulai dari observasi, investigasi, dan penulisan laporan. Penulisan laporannya mengikuti unsur-unsur penulisan cerita pendek; sudut pandang, plot, karakter, gaya, suasana, dan lokasi peristiwa. Rata-rata hasil pembelajaran menulis feature berpendekatan jurnalistik sastra mahasiswa semester empat Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi; penulisan intro karangan ‘baik’, 5W1H,  ‘sangat baik’,  pengungkapan pesan moral,  ‘baik’; kemampuan pemaparan dengan gaya cerita pendek (  sudut pandang, plot, karakter, gaya, dialog, suasana, lokasi peristiwa)   ‘baik’; tiga puluh persen  mahasiswa yang mengikuti perkuliahan menulis feature mengirimkan tulisan ke media cetak lokal, semuanya dipublikasi.


Kata kunci: feature, jurnalistik sastra, observasi, observasi, publikasi


ABTRACT


In the contemporary context, the ability to write features is very urgent for students to master. It is said so, because features are creative writing published in newspapers, magazines, radio and television shows. As creative writing, features are short stories based on objective, factual, real realities as a series of information built from the results of visitations, confirmations, and sometimes investigations. To build the ability to write features among students, teaching materials with a literary journalistic approach are needed. The literary journalistic approach is an approach that starts from observation, investigation, and report writing. The writing of the report follows the elements of short story writing; point of view, plot, characters, style, atmosphere and location of events. The average learning outcomes of feature writing in the literary journalistic approach of fourth semester students of Indonesian Language and Literature Education FKIP Jambi University; intro writing of 'good', 5W1H, 'very good', expressing moral messages, 'good'; ability to describe short story style (point of view, plot, character, style, dialogue, atmosphere, location of events) 'good'; Thirty percent of students who take feature writing courses send their articles to local print media, all of which are published.


Keywords: feature, literary journalism, observation, observation, publication

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Harahap, E. P. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Menulis Feature dengan Pendekatan Jurnalistik Sastra. Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 10(2). Retrieved from https://mail.online-journal.unja.ac.id/pena/article/view/12055
Section
Vol. 10, No. 2 Desember 2020, Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra

References

Arianti, R. 2016. Peningkatan Keterampilan Menulis Feature Melalui Pendekatan Kontekstual Mahasiswa Semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMSB Padang Panjang, Jurnal Pendidikan Rokania, 1(1), 61-70

Assegaff, Dja’far Husin.1983. Jurnalistik Masa Kini. Pengantar ke Praktek Kewartawanan. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia

Campbell, Tom. 1981. Seven Theories of Human Sociaty. First Published. New York: Oxford University Press.

Gultom, N. 2012. Pemanfaatan Teks Feature Perjalanan sebagai Media dalam Pembelajaran Menulis Karangan Naratif, Basastram, 1(1), 4.

Houtman, 2009. Pengembangan Soft Skill: Alternatif Peningkatan Daya Saing Sarjana Bahasa dan Sastra di Dunia Kerja. Seminar dan Rapat BKS Tahunan ke-5 BKS-PTN Wilayah Barat Bidang Bahasa. PROSIDING. Lembaga Bahasa dan FKIP. Universitas Sriwijaya.

Haryanto, 2000. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah Buku Ajar untuk Mahasiwa. Penerbit Buku Kedokteran EGS. Jakarta.

Howkins, Jhon.2001. The Creative Economy: How People Make Money from Ideas. United Kingdom: Penguin.

Jolly, David dan Bolito, Rod.,1998, A Frame for Material Wariting dalam Brian

Tomlinson (ed). Materials Development in Language Teaching.

Cambridge:CUP

Pramuniati, Isda. 2009. Implementasi Soft Skill Melalui Learning Revolution Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi. Penyunting, Sofendi, Seminar dan Rapat BKS Tahunan ke-5 BKS-PTN Wilayah Barat Bidang Bahasa. PROSIDING. Lembaga Bahasa dan FKIP. Universitas Sriwijaya.

Rosa, Helvy Tiana.2007. Menulis Bisa Bikin Kaya. Ziyad Visi Media. Solo.

Rustono S. dan Fatimah, F. R. 2012, Pengembangan Model Pembelajaran Karyawisata One Day Menulis Feature Berbasis ICT, Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 2

Syafi’ie, Imam. 1998. Retorika Menulis. Departemen Pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta.

Most read articles by the same author(s)