TRADISI ADAT KALOMBA: KAJIAN MAKNA DAN NILAI BUDAYA PADA MASYARAKAT DESA BONTO BIRAENG KABUPATEN BULUKUMBA
DOI:
https://doi.org/10.22437/titian.v5i2.15371Kata Kunci:
Tradisi, Kalomba, Makna, NilaiAbstrak
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses tradisi adat Kalomba, makna dan
nilai-nilai yang terdapat dalam proses adat tradisi kalomba. Tradisi adat Kalomba merupakan
tradisi yang dilaksanakan oleh Suku Kajang yang ditujukan kepada usia anak-anak untuk
menghindari penyakit kulit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan pendekatan etnografi. Penentuan informan dengan menggunakan purposive
sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data dilaksanakan melalui wawancara,
observasi dan dokumentasi serta analisis data yang terdiri pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian mengungkap bahwa tradisi
kalomba dimulai pada masa Karaeng Padulu Soreang yang tidak direstui pernikahannya
kemudian lahir seorang anak. Pada saat orang tua yang tidak setuju ingin bertemu harus
melaksanakan persyaratan dan syarat inilah yang dikenal dengan Kalomba. Tradisi adat
kalomba dilaksanakan berdasarkan tahapan yang dimulai dari prosesi ma’jenne, pembakaran
dupa dan menyalakan lilin, pembacaan doa, mengibaskan asap dupa, prosesi tompong,
prosesi anak baccing, tahap paddingi-dingi, massolo (memberikan uang kepada anak) dan
acara diakhiri pemasangan kampalo dengan makan bersama oleh keluarga beserta kerabat.
Makna dari tradisi adat kalomba adalah sebagai obat dan keselamatan untuk menghindari
penyakit kulit serta bermakna sebagai ucapan syukur orang tua kepada anak. Dari tradisi adat
kalomba mengungkap nilai saling membantu dan kebersamaan, menjalin silaturahmi dan
tanggung jawab.
Unduhan
Referensi
Ahuluheluw, M. (2018). Amma Toa—Budaya (Kearifan Lokal) Suku Kajang Dalam Di
Bulukumba Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Dan Call For Paper Peranan
Psikologi Bencana Dalam Mengurangi Risiko Bencana, 54–67.
http://ejournal.unbi.ac.id/index.php/semnaspsikologibencana/article/view/58.
Daulay, I. R., Ws, H., & Manaf, N. A. (2013). Nilai-Nilai Edukatif dalam Lirik Nyanyian
Onang-Onang pada Acara Pernikahan Suku Batak Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan
Provinsi Sumatera Utara. Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran, 1(3), Article 3.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bsp/article/view/5018.
Hafid, A. (2013). Sistem Kepercayaan pada Komunitas Adat Kajang Desa Tanah Towa
Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan
Budaya, 5(1), 1. https://doi.org/10.30959/patanjala.v5i1.150.
Nursyam, N. (2018). Tradisi Adat Kalomba Sebagai Penguatan Identitas Masyarakat Kajang
Luar [Masters, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR]. http://eprints.unm.ac.id/11050/.
Rijali, A. (2019). Analisis Data Kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81–95.
https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374.
Sembiring, S., Sismudjito, D., & Si, M. (2015). Pengetahuan dan Pemanfaatan Metode
Pengobatan Tradisional pada Masyarakat Desa Suka Nalu Kecamatan Barus Jahe. 3, 14.
Siddiq. M, S., H. (2019). Etnografi Sebagai Teori dan Metode | Siddiq | Kordinat: Jurnal
Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam, 18(1), 23-48. DOI:
15408/kordinat.v18i1.11471.http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/kordinat/article/view/
Siregar, N. S. S. (2016). Kajian tentang Interaksionisme Simbolik. Perspektif, 1(2).
https://doi.org/10.31289/perspektif.v1i2.86
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Ainun syafitri Muslimin, Andi Kurniawan, Nunu Vebriani, Nurul Hikmah
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.