KONSTRUKSI SOSIAL PEREMPUAN NELAYAN DALAM POLA DAN RELASI SOSIOKULTURAL DI KAWASAN PESISIR PANTAI KARANGANTU SERANG BANTEN
DOI:
https://doi.org/10.22437/titian.v5i2.15441Kata Kunci:
Konstruksi Sosial, Perempuan Nelayan, Relasi Sosial KulturalAbstrak
Fenomena status, posisi dan peran perempuan nelayan masih menjadi objek dan minoritas dalam rumah tangga dengan pembagian kerja yang tidak seimbang, cenderung menjadi subordinat, status sosial termarginalkan, minimnya akses dalam proses dan pengambilan keputusan serta hambatan sosiokultural gender dalam melakukan berbagai aktivitas di ranah public merupakan permasalahan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola dan relasi sosiokultural perempuan nelayan di Kawasan Pesisir Pantai Karangantu Serang Banten dan upaya yang dilakukan untuk mendorong penguatan peran perempuan dalam relasi sosiokultural yang dapat diterima dan disepakati dalam komunikasi sosial. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan konstruksi sosial melalui 3 tahapan yaitu: eksternalisasi, internalisasi dan objektivasi. Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi sosial perempuan nelayan dalam proses tindakan dan interaksi sosial di ruang publik dibatasi oleh tradisi budaya patriarki yang terbentuk dan terinternalisasi secara kuat dalam bentuk ketaatan terhadap norma-norma, nilai-nilai, pola dan relasi kultural. Implikasi penelitian ini adalah mendorong penguatan peran perempuan dalam batas-batas yang dapat dikonstruksi secara sosial dan budaya serta melalui komunikasi sosial kesetaraan.
Unduhan
Referensi
Berger, P. L., & Luckman, T. (1991). Tafsir sosial atas kenyataan risalah tentang sosiologi pengetahuan / oleh Peter L. Berger; diterjemahkan oleh Frans M. Parera. LP3S Jakarta.
Dhewy, A. (2017). Perempuan Nelayan. Jurnal Perempuan, 22(4), iii.
Gustavsson, M. (2020). Women’s changing productive practices, gender relations and identities in fishing through a critical feminisation perspective. Journal of Rural Studies, 78(April), 36–46. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2020.06.006
Gustavsson, M., & Riley, M. (2020). (R)evolving masculinities in times of change amongst small-scale fishers in North Wales. Gender, Place and Culture, 27(2), 196–217. https://doi.org/10.1080/0966369X.2019.1609914
Ismail, N. (2017). Perjuangan rekognisi identitas hukum perempuan nelayan ujung pangkah, gresik: analisis feminis terhadap kebijakan kartu dan asuransi nelayan. Jurnal Perempuan, 22(4).
Istiana, I. (2014). Akses Perempuan Nelayan Dalam Kegiatan Produktif (Studi Kasus Di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten). Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 9(1), 1. https://doi.org/10.15578/marina.v9i1.205
Kartikaningdyah, E., Ramdaniah, C., & Mayasari, M. (2013). Kontribusi Wanita Nelayan Dalam Sosiokultural Gender di Kelurahan Pulau Panjang Barelang - Batam. Akuntansi, Ekonomi Dan Manajemen Bisnis, 1(1), 4–7. http://p2m.polibatam.ac.id/wp-content/uploads/2014/01/Microsoft-Word-09-Jurnal-Integrasi-2013-Ely-Kartika.pdf
Merriam, S. B. (2009). Qualitative Research A Guide to Design and Implementation. Revised and Expanded from Qualitativr Research and Case Stdy Application in Education. In Jossey-Bass - A Wiley Imprint. Jossey-Bass - A Wiley Imprint. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Miles, M. B., Huberman, M. A., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis A Methods Sourcebook. In Qualitative Data Analysis A Methods Sourcebook (3rd ed.). SAGE Publications Inc.
Nurhidayah, Y. (2019). Pola Komunikasi Perempuan Pesisir: Studi Etnografi Komunikasi. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(2), 89–108. https://doi.org/10.15575/cjik.v1i2.5060
Patton, M. Q. (2002). Two Decades of Developments in Qualitative Inquiry: A Personal, Experiential Perspective. Qualitative Social Work, 1(3), 261–283. https://doi.org/10.1177/1473325002001003636
Pratiwi, A. M., & Gina, A. (2017). Eksistensi Dan Kekuatan Perempuan Nelayan Di Desa Morodemak Dan Purworejo: Melawan Kekerasan, Birokrasi & Tafsir Agama Yang Bias. Jurnal Perempuan Untuk Pencerahan Dan Kesetaraan, 22(4). https://www.academia.edu/download/59656791/Riset-220190610-91969-s66bwx.pdf
Rostiyati, A. (2018). Dual Role of Fisherwomen in Muara Gading Mas Village East Lampung. Pantajala, 10(2).
Setyari, A. D., Poedjosoedarmo, S., & Wijana, D. P. (2019). Pola Komunikasi Perempuan Pesisir di Ranah Perdagangan Ikan, Potret Kesetaraan Gender Melalui Bahasa (Studi Kasus pada Masyarakat Pesisir Desa Pugerwetan, Kabupaten Jember). Repository Unej.ac.id.
Sudarso, Keban, P. E., & Mas’udah, S. (2019). Gender, religion and patriarchy: The educational discrimination of coastal madurese women, East Java. Journal of International Women’s Studies, 20(9), 1–12.
Tierney, W. G. (1991). Utilizing Ethnographic Interviews to Enhance Academic Decision Making. New Directions for Institutional Research, 1991(72), 7–22. https://doi.org/10.1002/ir.37019917203
Villarosa-Tanchuling, M. L. (2017). Women in Gendered Fisheries: Roles, Issues and Challenges in Cambodia, Indonesia, Vietnam and Philippines. Jurnal Perempuan, 22(4). https://doi.org/https://doi.org/10.34309/jp.v22i4.205
Wafi, A. F., & Sarwoprasodjo, S. (2018). Analisis Gender dalam Rumah Tangga Nelayan di Pulau Kelapa Kepulauan Seribu DKI Jakarta. Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 2(3), 403–414. https://doi.org/10.29244/jskpm.2.3.403-414
Wardhani, E. K. (2017). Reklamasi teluk jakarta, pemiskinan dan marginalisasi perempuan nelayan: studi kasus di kampung akuarium dan kamal muara, penjaringan. Jurnal Perempuan, 22(4).
Weeratunge, N., Snyder, K. A., & Sze, C. P. (2010). Gleaner, fisher, trader, processor: Understanding gendered employment in fisheries and aquaculture. Fish and Fisheries, 11(4), 405–420. https://doi.org/10.1111/j.1467-2979.2010.00368.x
Yin, R. K. (2014). Case Study Research : design and methods (Fifth Edit). SAGE Publications Inc.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Indrianti Azhar Firdausi, Ahmad Sururi, Abdul Malik
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish their manuscripts in Titian: Jurnal Ilmu Humaniora agree to the following terms:
1. The copyright in each article belongs to the author.
2. The author acknowledges that Titian: Jurnal Ilmu Humaniora reserves the right to be the first to publish under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
3. Authors may submit articles separately, arranging for non-exclusive distribution of manuscripts that have been published in this journal to other versions (e.g., delivery to the author's institutional repository, publication into a book, etc.), acknowledging that the manuscript has been first published in Titian: Jurnal Ilmu Humaniora.
