Naskah ini versi lama yang diterbitkan pada 2018-06-30. Baca versi terbaru.

ISLAM DAN BUDAYA (NILAI-NILAI ISLAM DALAM PROSES PERNIKAHAN MASYARAKAT BUGIS)

DOI:

https://doi.org/10.22437/titian.v2i1.5217

Kata Kunci:

Islam, Pernikahan, Tradisi Masyarakat Bugis

Abstrak

Masyarakat Bugis di Malangke sangat kental sifat kebersamaan dan rasa solidaritasnya, jika di suatu kampung ada yang melakukan acara perkawinan, maka semua masyarakat turun ikut andil agar acara tersebut berjalan dengan lancar tanpa ada halang rintangan. Di dalam proses pelamaran hanya diwakili oleh orang-orang yang dituakan bukan orang tuanya, dan bahasanya aga’ sindiran misalnya perempuan di ibaratkan bunga yang mekar di taman dan laki-lakinya sabagai kumbang yang menghampiri bunga tersebut. Kegiatan yang dibayangkan, bahkan dipercayai sebagai perwujudan ideal hubungan cinta antara dua individu dan telah menjadi urusan banyak orang atau institusi, mulai dari orang tua, keluarga besar, institusi agama sampai negara. Perkawinan tidak hanya menjadi aktivitas sosial saja tetapi juga memiliki nilai-nilai sakral. Perkawinan merupakan ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan pribadi. Dalam pernikahan masyarakat Bugis banyak nilai-nilai Islam diantara nilai kekerabatan, tolong menolong bahkan ada tentang mengingatkan kepada kejujuran dan Nabi Muhammad saw yang terdapat dalam mappaci. Masyarakat Bugis langsung mengajarkan dan membimbing kepada mempelai wanita  tentang makna dan simbol yang terkandung dalam acara pernikahan masyarakat Bugis di Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
---------, Metodologi Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
A. Maxwell, Joseph, Qualitative Research Design: An Interactive Approach , Sage, 2012.
Berger, Peter L., The Sacred Canopy: Elements of a Sociological Theory of Religion, Newyork: Doubleday Company Inc. 1969.
Bahfiarti, Tuti, Perkawinan Adat Bugis Studi Komunikasi Nonverbal, Jurnal, Makassar: Unhas, 2012.
Christian Pelras, “Budaya Bugis: Sebuah Tradisi Modernitas” dalam Tapak-tapak Waktu Kebudayaan, Sejarah, dan Kebudayaan Sosial di Sulawesi Selatan, peny. Kathryn Robinson dan Mukhlis Paeni, Makassar: Ininnawa, 2005.
Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya: PN. Mahkota, 2009.
Fitri Kusumayanti, “Penggunaan Bahasa Ugi Sebagai Media Komunikasi dalam Interaksi Sosial pada Kelompok Etnis Bugis di Desa Punggur Kecil Sungai Kakap Kabupaten Pontianak”, Tesis (Universitas Tanjungpura Pontianak, 2007.
Hadari Nawawi, Penelitian Terapan, Yogyakarta: Gajah Mada, University Press, 1996.
H. McMillan, James & Sally Schumacher, Research In Education: A Conceptual Introduction (Publisher: Allyn & Bacon, 2000.
K. Yin, Robert, Qualitative Research from Start to Finish, Guilford Press, 2010.
Kern, R.A., I La Galigo–Cerita Bugis Kuno, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1993.
Matthes, B. F, “Over de Ada’s of Gewoonten der Makassaren en Boegineezen” Newyork: Doubleday Company Inc. 1969.
Mattulada, “Islam di Sulawesi Selatan” dalam Agama dan Perubahan Sosial ed. Taufik Abdullah, Jakarta: Rajawali,1983.
Mattulada, Latoa, Suatu Lukisan Analisis Terhadap Antropologi Politik Orang Bugis, Ujung Pandang: Hasanuddin University Press, 1975.
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Muhammadiyah, Hilmi, Perempuan Bugis Naik Haji–Sebuah Tinjauan Antropologis Depok: Elsas, 2009.
Muslim bin Muhammad al-Hajjāj, Husain Abū al-H al-Nasysabūri, sahih Muslim, jilid II, Bandung: Maktabah Dahlan, t.th.
Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
Nurtain, Analisis Item, Yogyakarta: UGM, 1991.
Nurman Said, Religion and Cultural Identity Among the Bugis (A Preliminary Remark), Jurnal Inter-Religio 45/Summer 2004

Patmawati, “Bugis Kalimantan Barat Abad XX-XXI, Disertasi, UIN, Makassar, 2014.
Patmawati, Peranan Nilai Philosofi Bugis Terhadap Proses Pengislaman Kerajaan Bugis Makassar di Sulawesi Selatan, Jurnal Khatulistiwa Journal of Islamic Studies, Volume 6 (2) September 2016.
al-Qardhawi, Yusuf, Musykilat al-Faqr wa Kaifa ‘ilajuha fil Islam, Beirut: Mu’assasah al-Risalah.
Rahilah Omar, dkk, Sejarah kedatangan Masyarakat Bugis Ke Tanah Melayu: Kajian Kes Di Johor, Jurnal JEBAT 36, 2009, 41-61.
Rasyid, Sulaiman, Fiqh Islam: Hukum Fiqh Lengkap, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009.
Rasdiyanah, Andi, “Integrasi Sistem Pangngaderreng dengan Sistem Syariat Islam dalam Lontarak Bugis Makassar” (Makalah yang disajikan pada Seminar Internasional dan Festival Kebudayaan dengan tema “Empat Abad Islam Melembaga di Sulawsei-Selatan” dilaksanakan oleh Pusat Kajian Timur Tengan, Divisi Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Pusat Kegiatan Penelitian Unhas kerjasama Pemerintah Kota Makassar, 5-7 September 2007.
Ruiz Olabuénaga, José Ignacio. Metodología de La Investigación Cualitativa , Vol. 15. Universidad de Deusto, 2012.
Susma, Makna Simbol Dalam Prosesi Adat Mappacci Pada Masyarakat Bugis Kabupaten Sidrap, Makassar: FBS UNM, 2000.
Suwardi Endarswara, Metodologi Penelitian Kebudayaan (Yokyakarta: Gajah Mada University Press, 2006.
Tol, Roger, Rolled Up Bugis stories: Marriage advice and the tale of the parakeet, Jurnal Review of Indonesian and Malaysian Affairs, vol. 43, (1) 2009.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-06-30

Versi

Cara Mengutip

ISLAM DAN BUDAYA (NILAI-NILAI ISLAM DALAM PROSES PERNIKAHAN MASYARAKAT BUGIS). (2018). Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 2(1), 85 - 99. https://doi.org/10.22437/titian.v2i1.5217

Terbitan

Bagian

Articles