PEMILIHAN BAHASA DAN SIKAP BAHASA PADA MASYARAKAT PONDOK TINGGI KERINCI

Penulis

  • ERNANDA ERNANDA Jambi University

DOI:

https://doi.org/10.22437/titian.v2i02.6087

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemilihan bahasa dan sikap bahasa masyarakat Pondok Tinggi, Kerinci, Indonesia. Penelitian ini melibatkan dua kelompok  informan yang terdiri dari 10 orang generasi tua dan 10 orang generasi muda. Kuesioner sosiolinguistik digunakan untuk mengetahui pemilihan bahasa para informan. Interview dilakukan untuk mengetahui sikap informan terhadap bahasa-bahasa yang dikuasai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa generasi tua menggunakan dialek Pondok Tinggi dalam berbagai domain sementara sebagian besar generasi muda sudah mulai meninggalkan dialek Pondok Tinggi dan beralih menggunakan bahasa yang dominan seperti Bahasa Indonesia dan Bahasa Minangkabau. Sikap bahasa kedua generasi ini sangat positif terhadap Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dinilai memiliki nilai ekonomis dan berguna untuk masa depan. Terhadap Bahasa Minangkabau, sikap generasi tua cenderung netral. Generasi muda memiliki sikap yang positif terhadap Bahasa Minangkabau. Bahasa Minangkabau menjadi bahasa pergaulan di kalangan generasi muda. Generasi muda bersikap negatif terhadap dialek Pondok Tinggi. Dialek Pondok Tinggi dianggap terbelakang dan tidak memiliki nilai ekonomis. Walaupun generasi tua menggunakan dialek Pondok Tinggi dalam kehidupan sehari-hari, sikap generasi tua terhadap dialek Pondok Tinggi tidak dapat dikatakan positif. Orang tua tidak lagi mentransmisikan dialek Pondok Tinggi kepada anak-anak di rumah. Ketika transmisi suatu bahasa terhenti, bahasa tersebut akan kehilangan penuturnya. Tanpa penutur, dialek ini akan punah.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-12-31 — Diperbaharui pada 2018-12-31

Versi

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama