BAHASO JAEK DALAM MASYARAKAT SIULAK KERINCI: KAJIAN PRAGMATIK

Penulis

  • Yelnim Yelnim STIE Sakti Alam Kerinci

DOI:

https://doi.org/10.22437/titian.v3i1.7024

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahaso jaek digunakan oleh penutur bahasa Siulak di Kerinci. Analisis ini berfokus pada fungsi jaek bahaso. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasional dengan wawancara, catatan, dan mencatat teknik. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode distribusional dengan substitusi, penghapusan, dan teknik penyisipan untuk mengetahui bentuk jaek bahaso. Data juga dianalisis dengan menggunakan translasi, referensial, dan metode identitas pragmatis untuk menggambarkan arti, dan fungsi bahaso jaek. Analisis ini berkaitan dengan konsep yang diajukan oleh Chaer (1994); dan Wardhaugh (1986); dan Searle (1969) hasil an menunjukkan bahwa ada tiga fungsi bahaso Jaek. Mereka adalah (1) perwakilan, (2) direktif, dan (3) ekspresif. Ekspresif digunakan sebagai frekuensi tertinggi. Ini berarti bahwa melalui fungsi ini, perasaan pembicara dapat dinyatakan mendalam.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2019-06-26 — Diperbaharui pada 2019-06-26

Versi

Cara Mengutip

Yelnim, Y. (2019). BAHASO JAEK DALAM MASYARAKAT SIULAK KERINCI: KAJIAN PRAGMATIK. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 3(1), 152 - 161. https://doi.org/10.22437/titian.v3i1.7024

Terbitan

Bagian

Articles