Kekerabatan Bahasa Minangkabau Isolek Pesisir Selatan Kabupaten Kambang dan Bahasa Bengkulu Isolek Kepahiang Kabupaten Taba Sating
DOI:
https://doi.org/10.22437/kalistra.v4i1.43619Keywords:
kekerabatan, bahasa, linguistik historis komparatifAbstract
The purpose of this study is to describe the kinship of the Minangkabau Isolect of the South Coast and the Bengkulu Isolect of the Kepahiang language of Taba Sating Regency and to find out the percentage between the Minangkabau Isolect of the South Coast and the Bengkulu Isolect of the Kepahiang language of Taba Sating Regency. This research method uses a comparative method with a qualitative and quantitative approach. The data used in the study are based on oral data from 268 vocabularies. Data collection techniques used in this study are observation, interviews, and listening. Then the information obtained is analyzed using a comparative method (comparing), lexicostatistics. The results of this study are, first, after being analyzed using the comparative method, 21 identical word pairs were found, 65 phonetic correspondence vocabulary words, 16 phonemic correspondence vocabulary words, and 16 word pairs with one phoneme difference. Second, the kinship of the Minangkabau Isolect Pesisir Selatan language and the Bengkulu Isolect Kepahiang language of Taba Sating Regency is 44% which classifies the Minangkabau Isolect Pesisir Selatan language and the Bengkulu Isolect Kepahiang language of Taba Sating Regency in the language family.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kekerabatan bahasa Minangkabau Isolek Pesisir Selatan dan bahasa Bengkulu Isolek Kepahiang Kabupaten Taba Sating dan mengetahui berapa persentase antara bahasa bahasa Minangkabau Isolek Pesisir Selatan dan bahasa Bengkulu Isolek Kepahiang Kabupaten Taba Sating. Metode penelitian ini menggunakan metode komperatif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian didasarkan pada data lisan dari 268 kosakata. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitianini adalah observasi, wawancara, dan menyimak. Lalu informasi yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode komperatif (membandingkan), leksikostatistik. Hasil penelitian ini yaitu pertama, setelah dianalisis dengan metode komperatif ditemukan pasangan kata identik sebanyak 21 kata, kosakata korespondensi fonetik 65 kata, kosakata korespondensi fonemis 16 kata, dan pasangan kata berbeda satu fonem 16 kata.kedua, kekerabatan bahasa Minangkabau Isolek Pesisir Selatan dan bahasa Bengkulu Isolek Kepahiang Kabupaten Taba Sating sebesar 44% yang mengklasifikasikan bahasa Minangkabau Isolek Pesisir Selatan dan bahasa Bengkulu Isolek Kepahiang Kabupaten Taba Sating dalam keluarga bahasa.
Downloads
References
Afria, R. (2016). Warisan Migrasi Bahasa Austronesia dalam Bahasa Kerinci. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta.
Afria, R., Izar, J., Anggraini, R. D., Fitri, D. H. (2021). Analisis Komparatif Bahasa Bengkulu, Rejang, dan Enggano. Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 5(1), http://dx.doi.org/10.30651/lf.v5i1.4274
Afria, R., Izar, J., Prawolo, I.S., Arezky, B. (2020). Relasi Bahasa Melayu Riau, Bugis, dan Banjar. Kajian Linguistik Historis Komparatif. Medan Makna: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan, 8(1), 94-106. https://doi.org/10.26499/mm.v18i1.2330
Afria, R., Sanjaya, D., & Tiara, M. (2020). Leksikostatistik dan Grotokronologi Bahasa Melayu Palembang, Basemah Lahat, Basemah Pagaralam, dan Kayuagung: Kajian Linguistik Historis Komparatif. Jurnal Bahasa dan Sastra, 11(1), 27-42. https://doi.org/10.31503/madah.v11i1.223
Agusta, I. (2003). Teknik pengumpulan dan analisis data kualitatif. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi. Litbang Pertanian, Bogor, 27(10), 179-188.
Aini, A. N. (2023). Kekerabatan Bahasa Rejang di Kelurahan Kepala Siring Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong dan Bahasa Minangkabau di DesaBatang Kabung Kecamatan Pariaman Timur Kota Pariaman (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang).
Aisyah, S., & Widayati, D. (2022). Hubungan Kekerabatan Bahasa Pesisir Pasar, Kampung, dan Sorkam (Kajian Linguistik Historis Komparatif). Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 8(3), 2367-2376.
Bernal,Martin. (1987). The Linguistic Evidence. Black Athena: Free Association Books.
Crowley, T. (1992). An introduction to historical linguistics. Aucland: Oxford University Press
Edi, F. R. S. (2016). teori wawancara Psikodignostik. Penerbit LeutikaPrio.
Fitrah, Y., & Afria, R. (2017). Kekerabatan Bahasa-Bahasa Etnis Melayu, Batak, Sunda, Bugis, dan Jawa di Provinsi Jambi: Sebuah Kajian Linguistik Historis Komparatif. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 1(2), 204-218. https://doi.org/10.22437/titian.v1i2.4228
Hamidy, UU. & Yusrianto, Edi. (2003). Metode Penelitian: DisiplinIlmu-ilmuSosial dan Budaya.Pekanbaru: Bilik Kreatif Press
Hutri, K., & Widayati, D. (2019). Hubungan Kekerabatan Antara Bahasa Minangkabau, Bahasa Karo, dan Bahasa Gayo. Arkhais-Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia, 10(1), 19-26.
Keraf, Gorys. (1984). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta :Gramedia
Lailiyah, N., & Wijayanti, F. I. (2022). Kekerabatan Bahasa Jawa, Bali Dan Bima: Perspektif Linguistik Historis Komparatif. Linguistik Indonesia, 40(2), 327-345.
Masrukhi, M. (2002). Refleksi Fonologis Protobahasa Austronesia (PAN) pada Bahasa Lubu (BL). Jurnal Humaniora,16 (1), 86-93. http://download.garuda.kemendikbud.go.id/article.php?article=297&title=Refleksi%20Fonologis%20Protobahasa%20Austronesia%20PAN%20Pada%20Bahasa%20Lubu%20BL
Mualita, Gokma. (2015). Kekerabatan Bahasa Batak Toba dan Bahasa Batak Angkola Suatu Kajian Linguistik Historis Komparatif. Arkhais Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia, 6 (1), 46-52. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/arkhais/article/view/378
Rahman, F., Gani, M. H., & Kurniati, S. (2022). Hubungan Kekerabatan Pesisir Selatan Sumatera Barat dan Mukomuko Bengkulu (Dalam Perspektif BUdaya Bahasa). Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 10(2), 410-423.
Ridho, M., Kusmana, A., & Afria, R. (2023). Kekerabatan Bahasa Banjar Isolek Kuala Betara dan Bahasa Melayu Isolek Tungkal Ilir. Kajian Linguistik Dan Sastra, 2(3), 314-320. https://doi.org/10.22437/kalistra.v2i3.24546
Sahri, A. S. (2020). Fakta Unik Pantun Bahasa Rejang Dialek Kepahiang Provinsi Bengkulu. Batra, 6(1), 88-95.
Sholeha, M., & Hendrokumoro, H. (2022). Kekerabatan Bahasa Kerinci, Melayu Jambi, dan Minangkabau. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 5(2), 399-420.
Siregar, E. D., Ernanda, & Afria, R. (2022). Perubahan Bunyi Bahasa Proto Austronesia (PAN) pada Bahasa Karo, Bahasa Toba, Bahasa Pakpak, Bahasa Simalungun, Bahasa Mandailing dan Bahasa Angkola: Kajian Linguistik Historis Komparatif dan Fonologi. Kalistra: Kajian Linguistik Dan Sastra, 1(2), 116 -. https://doi.org/10.22437/kalistra.v1i2.20294
Sofiyatunnida and Kumoro. (2021). Leksikostatistik Bahasa Mandailing dan Bahasa Melayu. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 16 (2), 165-180. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/article/view/35453
Sudarno, M. Ed. (1994). Perbandingan Bahasa Nusantara. Jakarta:Arikha Medika Cipta.
Surip, M., & Widayati, D. (2019). Kekerabatan Bahasa Jawa dan Bahasa Gayo: Kajian Linguistik Historis Komparatif. Jurnal Bahasa Lingua Scientia, 11(1), 1-26.
Utama, F. R., Emidar, E., & Arief, E. (2012). Kata Sapaan dalam Bahasa Minangkabau di Kenagarian Tuik IV Koto Mudiak Batang Kapeh Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(1), 646-653
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rika Ramayani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Kalistra: Kajian Linguistik dan Sastra is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish their manuscripts in Kajian Linguistik dan Sastra agree to the following terms:
1. The copyright in each article belongs to the author.
2. The author acknowledges that Kajian Linguistik dan Sastra reserves the right to be the first to publish under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (Attribution 4.0 International CC BY-SA 4.0).
3. Authors may submit articles separately, arranging for non-exclusive distribution of manuscripts that have been published in this journal to other versions (e.g., delivery to the author's institutional repository, publication into a book, etc.), acknowledging that the manuscript has been first published in Kajian Linguistik dan Sastra.